Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/06/24 |
|
Selasa, 24 Juni 2008
|
|
Judul: Taat mutlak Sebagai raja Israel yang sudah memerintah selama dua tahun (ayat 1), Saul memiliki kuasa, pasukan, serta umat Israel yang mendukung dia. Sayang ketika berada dalam keadaan yang terdesak oleh pasukan Filistin, Saul tidak sabar menung-gu Samuel untuk meminta pertolongan Tuhan. Ia memberanikan diri mengambil alih tugas Samuel untuk mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan, meski tahu bahwa tindakan yang ia lakukan adalah pelanggaran terhadap firman Tuhan. Sebab di Gilgal, di tempat ia telah diangkat menjadi raja Israel di hadapan Tuhan, Samuel telah menyampaikan firman Tuhan agar rakyat maupun raja harus takut akan Tuhan, mendengar, dan tidak menentang firman Tuhan (ayat 1Sam. 12:20-25). Alasan Saul tidak menaati firman Tuhan serupa dengan alasan yang sering kita pakai. Pertama, terdesak oleh keadaan karena pasukan Filistin menjepit mereka. Kita pun sering berkata bahwa kita terpaksa melanggar firman Tuhan karena kondisi mendesak kita, takut menghadapi kesulitan hidup, dsb. Kedua, tidak sabar menantikan jawaban atau pertolongan Tuhan. Seperti Saul tidak sabar menunggu Samuel, kita juga sering tak sabar menunggu jawaban Tuhan bila sedang menggumulkan sesuatu. Kita ingin secepat mungkin menyelesaikan masalah, tanpa peduli bila hal itu melanggar firman Tuhan. Saul kemudian ditolak oleh Tuhan dan kerajaannya tidak kokoh (ayat 14). Bukan karena kalah berperang dengan Filistin, melainkan karena tidak taat kepada firman Tuhan. Maka kita harus belajar untuk taat mutlak kepada Tuhan, dengan tidak mencari-cari alasan. Kegagalan kita bukan terutama karena serangan iman dari luar, melainkan lebih sering karena sikap hati kita yang tidak sepenuhnya bersedia tunduk pada Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |