Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/06/24 |
|
Rabu, 24 Juni 2009
|
|
Judul: Anugerah Allah dan respons umat Anugerah Allah nyata ketika Tuhan memilih dan memanggil Abraham keluar dari negerinya yang masih menyembah berhala, untuk menjadi cikal bakal umat Allah yang menerima segala janji dan berkat-Nya. Janji itu luar biasa. Bukan kepada Abraham langsung, tetapi kepada keturunannya, yaitu umat Israel. Mereka akan memiliki tanah pusaka (ayat 5). Memang sebelum itu mereka akan mengalami dulu diperbudak oleh bangsa musuh, tetapi Tuhan menyelamatkan mereka. Sebagai tanda bahwa mereka adalah milik Tuhan, Abraham dan keturunannya diikatkan dengan perjanjian sunat. Sunat menjadi tanda keumatan Israel (ayat 8). Stefanus mulai dengan memaparkan anugerah Allah yang begitu besar. Anugerah tersebut harusnya direspons dengan syukur dan sukacita, disertai tekad untuk setia kepada Tuhan dan tidak berpaling kepada ilah-ilah bangsa lain. Kita yang hidup dalam era gereja, telah merasakan dan menikmati anugerah yang jauh lebih besar daripada tanah pusaka di muka bumi ini. Kita telah menerima pusaka kekal di surga oleh karya Kristus. Tentu respons yang seharusnya adalah kita setia mengikut Dia dan giat mengabarkan Injil keselamatan-Nya agar orang lain pun beroleh anugerah besar tersebut. Sudahkah kita menjalankan tugas dan panggilan tersebut dengan setia dan rajin?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |