Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/06/24 |
|
Kamis, 24 Juni 2010
|
|
Judul: Di sini pintu gerbang surga terbuka Esau mengandalkan otot, Yakub mengandalkan otak, keduanya hidup dengan mengandalkan diri sendiri. Namun Yakub harus pasrah pada Allah. Ia harus meninggalkan segala jaminan hidup. Berkat Tuhan ada padanya, tetapi masa kini dan kelak hidup Yakub belum jelas. Ancaman luapan kegeraman Esau di belakang dan semua pencapaian orangtuanya harus ia tinggalkan. Di depan tidak pasti apakah akan merupakan saat dan tempat yang ceria atau sebaliknya. Ia harus bergantung pada sang Pemberi berkat, bukan lagi pada master mind lihai dalam keluarganya, atau pada otak kecilnya. Dalam kondisi penuh tekanan serta jalan yang berat, ia menemukan batu untuk menaruh kepalanya. Semua kenyamanan tempat tidur dan rumah, jauh dari dia. Yakub sedang melarikan diri, tidak pernah ia "mimpi" akan bermimpi tentang pintu surga yang terbuka untuknya. Namun ia bermimpi. Batu itu menjadi pintu gerbang surga yang terbuka baginya. Seperti halnya anugerah Allah turun mendapatkan Yakub, demikian dalam mimpi itu malaikat turun-naik (bukan naik-turun) dan Allah di ketinggian kemuliaan-Nya menyapa Yakub. Allah menyuarakan lagi berkat perjanjian-Nya kepada Yakub secara langsung. Yakub, si penipu, bukan saja melihat penampakan mulia, tetapi juga mendengar langsung perjanjian Allah kepada Abraham benar-benar ditujukan ke-pada dirinya. Juga janji penyertaan dan tuntunan dari Allah. Anugerah memproses, memurnikan, hingga menghasilkan karya cemerlang dalam kehidupan. Mulai dari tipu daya lalu masuk dalam pemrosesan anugerah, Yakub menjalani pemurnian. Saat itu ia hanya mengakui Allah dengan syarat (20), tetapi kelak, oleh anugerah ia benar-benar menjadikan Allah, sebagai Allahnya pribadi. Tanggapilah anugerah yang menjumpai dan mengubah itu dalam keseharian Anda juga!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |