Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/06/24 |
|
Jumat, 24 Juni 2011
|
|
Judul: Injil yang tidak terbelenggu Ini terlihat dalam kisah Ananias dan Safira. Namun upaya itu tidak berhasil. Sekarang Iblis melakukannya dari luar, melalui para pemimpin agama Yahudi yang mencegah kemajuan Injil. Fakta menunjukkan bahwa Allah sedang bekerja dan melawat umat-Nya secara luar biasa. Namun mereka, khususnya mazhab Saduki, kembali menangkap para rasul, yang mereka anggap tidak menghiraukan larangan keras mereka sebelumnya (Kis. 4:18, 21), dan mengajarkan doktrin kebangkitan yang tidak sesuai dengan paham yang mereka anut. Namun masalah utama mereka adalah iri hati atas keberhasilan para rasul dan pengaruh Injil sehingga jumlah pengikut mereka semakin merosot. Sebab itu mereka berusaha menghentikan kemajuan Injil. Namun tindakan mereka justru membuat Injil dan gereja semakin berkembang. Mereka telah gagal total dalam dua hal. Pertama, karena Allah turut bekerja bagi kemajuan berita Injil. Sebab itu peralatan atau sarana penjara (penjara dan kuncinya), serta manusia (para pengawal yang lengkap) tidak mampu menahan dan mencegah ketika Allah melalui malaikat-Nya melepaskan para rasul (23). Kedua, karena para rasul tetap memberitakan Injil dan mengajar orang banyak dengan penuh keberanian, ketaatan, dan kesetiaan kepada Allah (20, 25). Para rasul memilih lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Itulah kegagalan para pemimpin agama. Namun mereka bergeming dan menutup hati terhadap kebenaran. Tantangan dan tekanan memang akan menghadang setiap upaya pemberitaan Injil, tetapi semua itu tidak akan mampu menghalangi kemajuan Injil. Sebab itu, marilah kita dengan penuh keberanian, ketaatan, dan kesetiaan tetap bersaksi karena Allah turut bekerja di dalamnya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |