Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/06/24 |
|
Minggu, 24 Juni 2018 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Orang Jawa sering kali mengupamakan kehidupan dengan ungkapan "Kadya cakra manggilingan", yang artinya kehidupan seperti roda berputar. Ada kalanya seseorang di atas, seperti: mendadak sukses, bahagia, sehat, dan lainnya. Namun, terkadang seseorang di bawah, misalnya: terpuruk dalam hal ekonomi, sakit-sakitan, sedih, menangis, dan sebagainya. Hal semacam ini bisa menimpa siapa saja, termasuk orang percaya. Ishak adalah satu-satunya ahli waris ikatan perjanjian Allah dengan Abraham. Ikatan perjanjian itu diteruskan kepada Yakub. Melalui Yakub lahirlah dua belas suku Israel. Meskipun Ishak adalah orang yang diberkati Allah, namun ia juga mengalami kemalangan seperti orang lain. Saat itu terjadi bencana kelaparan di beberapa wilayah, termasuk Gerar. Ishak berniat mengungsi ke tanah Mesir, tetapi Allah mencegahnya dan menyuruh Ishak menetap di Gerar sebagai orang asing. Meski Ishak telah mendapatkan janji Allah, ia tetap merasa takut. Bagaimana Ishak bisa hidup tenang dan aman di tanah orang asing? Dan karena itulah, ia merasa harus berbohong dengan mengatakan kepada orang Filistin bahwa Ribka adalah saudaranya. Ishak takut kalau orang-orang tersebut akan membunuhnya apabila ia mengatakan Ribka sebagai istrinya. Mungkin kita melihat jawaban Ishak cerdik, namun ia sungguh pengecut. Pada akhirnya, raja Filistin, Abimelekh, mengetahui yang sebenarnya. Ternyata reaksi Abimelekh di luar prasangka buruk Ishak. Abimelekh memberikan perintah agar siapa pun tidak boleh mengganggu keluarga Ishak. Siapa saja yang mencoba mengganggu akan dikenakan hukuman mati. Allah dapat memakai siapa pun untuk memelihara dan memberkati umat-Nya, termasuk pihak yang kita anggap sebagai musuh. Karena itu, sepatutnya kita perlu belajar memercayai Allah atas hidup kita. Dalam pemeliharaan-Nya, segala kekhawatiran dan ketakutan bisa kita transformasikan menjadi berkat. Mungkin saja kita dapat dipakai Allah untuk menjadi jalan berkat yang mendatangkan kebaikan dalam kehidupan sesama. Sekali lagi, jangan khawatir! [KA]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |