Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/06/24 |
|
Senin, 24 Juni 2019 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)
|
|
Banyak orang yang mengikut Yesus, tetapi tidak semua orang mengenal-Nya. Padahal, pengenalan yang benar akan melahirkan dasar pengakuan yang kuat. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Yesus untuk mengajukan pertanyaan kepada murid- murid-Nya, ”Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” (18). Jawaban para murid pun beraneka ragam. Ada yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis. Sementara murid lain mengatakan Ia adalah Elia. Bahkan, ada yang mengatakan Yesus adalah nabi terdahulu yang telah bangkit (19). Lalu Yesus bertanya lagi kepada mereka, ”Menurutmu siapakah Aku ini? Kemudian, Petrus menjawab, ”Mesias dari Allah.” (20). Akan tetapi, Yesus melarang mereka dengan keras supaya tidak mengatakannya kepada siapa pun (21). Sebagai orang percaya, kita tidak cukup hanya menjadi pengikut Yesus. Lebih dari itu, kita harus mengenal-Nya secara mendalam. Kita memang harus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias dari Allah. Namun, pengakuan itu tidak datang berdasarkan apa kata orang. Pengakuan itu harus lahir dari pengenalan yang benar akan Allah oleh pekerjaan Roh Kudus. Percaya? Oh, nanti dulu! Sebaiknya, kita harus mengenali dahulu secara mendalam. Setelah itu, kita baru bisa menyatakan siapa Dia bagi kita. Percaya kepada yang tidak dikenal adalah tindakan berbahaya. Apalagi di zaman ini, iblis pun menyamar seperti malaikat terang (2Kor. 11:14). Simak kata Nabi Hosea, ”Manusia akan binasa karena tidak mengenal Allah” (Hos. 4:6). Oleh karena itu, marilah kita semakin giat dalam usaha mengenal Yesus. Dengan begitu, kita mampu memberikan pengakuan dari hati yang paling dalam bahwa Yesus adalah Mesias. Pengakuan akan Yesus sebagai Mesias merupakan fondasi iman yang kuat. Ini tidak akan dapat digoyahkan oleh ribuan macam godaan dan ancaman yang datang menerpa. Mari kita labuhkan percaya hanya kepada Yesus sebab Dia adalah Yang Diurapi dari Allah. Doa: Tuhan, tumbuhkanlah kerinduan kami untuk mengenal Engkau lebih dalam lagi. [SG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |