Mazmur 109:1-20Berharap pada keadilan Allah

Judul: Berharap pada keadilan Allah

Bagian pertama mazmur ini berisikan begitu banyak kalimat kutukan seakan pemazmur dikuasai dendam kesumat. Namun sesungguhnya mazmur ini mengantisipasi Mazmur 110, mazmur mesianis, yang meninggikan Raja Imam pilihan Allah.

Pemazmur mulai dengan memohonkan pertolongan dari "Allah pujianku" (ayat 1b), yaitu Allah yang terpuji dan teruji kebaikan dan keadilan-Nya. Pemazmur yakin bahwa kebaikan dan keadilan Allah akan membela dan membenarkan dirinya yang saat itu sedang menghadapi fitnah keji dari para musuhnya (ayat 2-5). Akibatnya, kebaikan dan keadilan Tuhan itu justru akan membalikkan semua tuduhan palsu itu kepada para penuduh fasik tersebut. Itulah isi permohonan doa di ayat 6-20. Ayat-ayat ini tidak menyiratkan pembalasan dendam pribadi pemazmur melainkan memaparkan apa yang seharusnya terjadi pada orang-orang yang berlaku jahat.

Ayat 17 mengajarkan prinsip bahwa seseorang akan menuai kembali apa yang dia telah tabur. Memberkati berarti mempersatukan seseorang dengan Allah dan kuasa-Nya, mengutuk berarti memisahkan seseorang dari Allah dan kuasa-Nya. Mereka yang tidak suka memberkati orang lain berarti juga akan jauh dari berkat Tuhan. Orang yang suka mendakwa orang lain (ayat 20) lebih menyerupai Sang Pendakwa, yaitu Iblis daripada menyerupai Tuhan. Orang demikian tidak akan luput dari penghakiman Allah Yang Mahaadil dalam segala keputusan-Nya.

Mesias yang akan datang akan memberlakukan keadilan Allah kepada para orang fasik. Kita, umat Tuhan masa kini, tidak perlu membalas kejahatan orang lain karena Yesuslah yang akan menghakimi orang fasik. Tidak ada perbuatan manusia yang luput dari pandangan Tuhan, apalagi perbuatan yang jahat.

Responsku: _________________________________________________

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.