Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/06/25 |
|
Senin, 25 Juni 2007
|
|
Judul: Introspeksi hidup Jemaat Korintus banyak membuat Paulus khawatir. Memang jemaat ini kontroversial. Di satu pihak mereka menunjukkan gairah rohani yang luar biasa, terutama dalam kehausan akan karunia-karunia Roh yang spektakuler (lih. 1Kor. 12, 14). Di lain pihak, kehidupan moral mereka sangat duniawi. Juga keterbukaan mereka kepada pengajar-pengajar palsu membuat mereka ada dalam bahaya tidak bertahan di dalam iman. Maka Paulus mendesak mereka untuk memeriksa diri. Maksudnya, bukan sekadar tahu doktrin dan bergairah akan karunia-karunia rohani, tetapi untuk memastikan bahwa Kristus benar-benar ada di dalam mereka (5). Hanya hubungan riil jemaat dengan Kristus, yang akan memampukan mereka untuk tahan uji (6), menjaga kemurnian dan tidak berbuat yang tidak benar (7). Mereka seharusnya melihat bahwa Paulus telah tahan uji. Sebagai rasul, ia telah melalui berbagai ujian (1Kor. 11:26-12:6). Ajaran, mutu pelayanan, dan sikapnya yang murni membuktikan hal tersebut. Sayangnya, kemurnian Paulus itu tidak dilihat dengan tepat oleh jemaat Korintus (7b). Kendati demikian, Paulus berjuang, berharap, memberikan pengertian kepada jemaat Korintus agar mereka bersungguh-sungguh hidup di dalam kebenaran. Doanya adalah agar mereka kuat di dalam iman dan menjadi sempurna (9). Di dalam diri Paulus, kita melihat karakter seorang hamba Tuhan yang sejati. Tujuannya jelas, yaitu kedewasaan rohani umat yang dia layani. Bahkan ia rela merendahkan dan mengorbankan dirinya bila diperlukan, asal saja umat bertambah kuat di dalam iman. "Jemaat yang tahan uji dan teguh iman", hendaknya bukan hanya menjadi harapan hamba Tuhan/pendeta. Sebagai pengikut Kristus, kita pun harus memiliki harapan yang sama karena kita terpanggil juga untuk melayani Dia. Kiranya kita dapat bekerja sama dan mendukung hamba Tuhan/pendeta untuk mewujudkan hal itu. Mungkin perlu kritik, namun jangan sampai "menyerang" dia yang melayani kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |