Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/06/25 |
|
Senin, 25 Juni 2018 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Berkat Tuhan yang dapat dirasakan di sekitar kita berasal dari orangtua. Orangtua yang pertama kali melatih bagaimana kita berjalan, naik sepeda, berbahasa, berkomunikasi, dan sebagainya. Waktu kita sakit, merekalah yang merawat kita. Mereka membesarkan dan membiayai pendidikan kita agar kelak kita dapat mandiri dan dewasa. Esau dan Yakub juga merasakan berkat Allah yang sama dengan manusia pada umumnya. Melalui Ishak dan Ribka, Esau dan Yakub tumbuh menjadi dewasa dengan bakat dan talenta masing-masing. Esau gemar berburu, sementara Yakub memilih di rumah untuk bercocok tanam dan beternak. Mestinya mereka berdua bisa saling melengkapi, namun sangat disayangkan Esau dan Yakub memiliki persaingan dalam hal ingin memiliki berkat yang paling banyak. Belum lagi ditambah perlakuan kedua orangtuanya yang sangat membeda-bedakan kasih di mereka berdua. Ishak lebih mengasihi Esau dan sangat menyukai masakan binatang buruannya. Sedangkan Ribka menyayangi Yakub. Kondisi ini tanpa disadari semakin memperuncing persaingan kedua bersaudara. Berkat Allah yang seharusnya sungguh-sungguh hadir sebagai rahmat Allah, malahan menjadi penyebab malapetaka, perpecahan, dan dendam. Hadirnya anak dalam sebuah keluarga merupakan anugerah Allah. Setiap anak yang lahir membawa berkah tersendiri. Karena itu, setiap orangtua sepatutnya bukan hanya merawat dan membesarkan anak, tetapi juga memberikan kasih serta perhatian yang adil kepada anak-anaknya. Selain itu, orangtua juga harus menjadi contoh dan teladan bagi anak-anaknya, khusus dalam hal menghidupi kebenaran firman Allah dalam perilaku keseharian. Tuhan membentuk institusi keluarga supaya setiap anggota keluarga dapat merasakan kehadiran Allah di tengah-tengah mereka. Tuhan juga ingin menjadikan setiap keluarga orang percaya sebagai bagian dari karya agung-Nya. Hal itu dapat tercapai apabila setiap anggota keluarga menerima satu sama lain dengan cinta kasih dan ketulusan. [KA]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |