Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/06/26 |
|
Minggu, 26 Juni 2022 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)
|
|
Apakah iman saja cukup? Bukankah perbuatan juga merupakan hal yang esensial? Jikalau kita hanya perlu iman untuk menerima anugerah, muncul pertanyaan: apakah aku punya iman yang cukup untuk menerima anugerah itu? Paulus menunjukkan bahwa Abraham dibenarkan karena iman (1-3). Abraham dibenarkan oleh Allah jauh sebelum ia bersunat (9-12). Tindakan sunat dilakukan oleh Abraham bukan supaya ia memperoleh pembenaran. Daud dalam mazmurnya menyatakan bahwa lebih berbahagia orang yang diampuni pelanggarannya dan yang ditutupi dosanya (6-8). Hal ini menunjukkan kepada kita pembenaran yang Allah lakukan. Daud bisa dikatakan sebagai seorang yang dalam kehidupannya melakukan begitu banyak pelanggaran di hadapan Tuhan. Ia melakukan perzinaan, pembohongan, bahkan pembunuhan. Namun, ia menyadari adanya pengampunan dan penerimaan Tuhan yang menjadi bagian dari pembenaran orang percaya. Apa yang Allah perhitungkan bagi hamba-hamba-Nya juga diperhitungkan bagi kita dalam Kristus Yesus, yang diserahkan karena pelanggaran kita, dan yang telah dibangkitkan karena pembenaran kita (23-25). Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, terjadilah pertukaran posisi (2Kor. 5:21). Tidak ada hal yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan ini semua. Hanya melalui Kristus kita dapat dibenarkan oleh Allah. Kebenaran Kristuslah yang diperhitungkan sebagai kebenaran kita. Jawaban untuk pertanyaan tentang kecukupan iman kita diberikan melalui teladan serta pengalaman dari Abraham dan Daud. Apakah iman kita cukup menandaskan bahwa ada upaya yang harus kita lakukan? Nyatanya, Abraham, Daud, dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya tidak melakukan apa pun untuk dibenarkan. Iman yang dianugerahkan cukup untuk memampukan kita menerima anugerah Allah. Syukurilah kemurahan-Nya yang ajaib dalam iman yang diberikan Allah agar kita dapat menerima pengampunan dan penerimaan-Nya dalam Yesus Kristus, Tuhan kita. [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |