Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/06/27 |
|
Kamis, 27 Juni 2024 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Semua orang tentu menginginkan yang terbaik. Namun, kriteria "terbaik" itu relatif: yang terbaik itu seperti apa? Menurut siapa? Apa yang harus dilakukan agar kita bisa memilih yang terbaik? Tentang semua itu, kita akan belajar dari kisah Ribka. Diceritakan bahwa Abraham yang sudah lanjut usia itu mencarikan istri untuk anaknya, dan pada saat itu cara yang demikian adalah biasa. Ia mengutus hambanya yang tertua untuk pergi ke tanah leluhur Abraham di Kota Nahor dan mencari gadis yang akan dinikahkan dengan Ishak. Hamba itu pergi sesuai perintah Abraham dengan berbekal berkat Allah melalui Abraham. Dalam perjalanan pencarian tersebut, hamba itu selalu mengandalkan Tuhan. Ia meminta tuntunan Tuhan dan selalu berkomunikasi dengan-Nya (12-13). Ia meminta tanda dari Tuhan yang ia dasarkan pada pemilihan karakter terbaik, yaitu seorang gadis yang memberi minum bagi dirinya dan unta-unta yang dibawanya (14). Akhirnya Allah berkenan memenuhi permintaan hamba itu. Apa yang ia jumpai tepat seperti apa yang dimintakan kepada Tuhan. Ini luar biasa! Ketika semua itu diceritakan kepada Laban, kakak Ribka, dan Betuel, ayahnya, mereka mengatakan bahwa semua itu berasal dari Tuhan (50). Dari kisah tersebut kita belajar bahwa Abraham telah memilihkan yang terbaik bagi anaknya. Pilihan itu didasarkan pada pertimbangan dan pencarian pribadi yang terbaik dari keluarga yang baik. Pertimbangan itu dikuatkan oleh hambanya yang meminta tanda dari Tuhan dengan kriteria: seorang anak gadis yang baik dan murah hati. Marilah kita ikut mengambil peran di dalam kehidupan dan masa depan anak-anak kita atau orang-orang yang Tuhan izinkan ada bersama kita. Kita tidak boleh cuek terhadap kehidupan dan masa depan mereka. Kita mesti ikut mempertimbangkan dengan masak-masak apa yang tepat bagi mereka. Pilihan kita mesti didasarkan pada iman kita kepada Tuhan, seturut dengan arahan dan tuntunan-Nya, bukan semau kita. Dari situlah apa pun yang kita dapatkan akan baik adanya. [MTH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |