Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/06/28 |
|
Senin, 28 Juni 2010
|
|
Judul: Fokus pada panggilan Diakhir masa pengabdian, Yakub memohon pergi ke tanah asalnya. Banyak orang yang sesudah pergi ke perantauan lupa tanah asal leluhurnya. Apalagi bila alasan merantau adalah menghindari kemalangan atau ada sesuatu yang ia takuti seperti kasus Yakub ini atau apabila di perantauan ia telah mendapatkan masa depan menjanjikan. Namun Yakub tidak demikian. Tanah kelahirannya adalah tanah yang Allah janjikan. Janji Allah yang telah ia terima tidak menjadi pupus selama masa yang lama itu. Bukan saja karakternya menga-lami pemurnian, panggilan Ilahi pun semakin mengakar. Ini mendorong ia kembali ke sasaran yang telah Allah tetapkan. Laban berusaha menahan Yakub. Ketika akhirnya ia menawarkan upah yang boleh Yakub minta, itu hanya basa basi atau karena terdesak. Permintaan Yakub bagai orang yang mempertaruhkan nasib pada kebetulan. Trik apa yang akan ia buat? Apakah batang-batang kayu terkupas yang ia taruh di tempat minum ternak dan menyebabkan ternak melahirkan anak-anak berbintik-bintik adalah trik? Namun permintaannya bukan nasib-nasiban. "Trik" yang ia buat pun bukan tindakan magis atau tipuan. Jawabnya hanya satu, ia meminta sesuatu yang dia pasrahkan penuh pada penyelenggaraan Ilahi. Allah, sumber berkat dan yang mempunyai rencana besar untuknya, membuat hal mustahil jadi kenyataan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |