Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/06/28

Sabtu, 28 Juni 2014

2 Samuel 14:1-33
Relasi dan rekonsiliasi

Judul: Relasi dan rekonsiliasi
Sebagaimana hubungan lainnya, hubungan ayah-anak tidak selalu berjalan baik. Banyak benih-benih konflik di dalam hubungan itu. Terlebih hubungan Daud-Absalom, yang memiliki latar belakang khusus.

Sudah tiga tahun Daud membiarkan Absalom melarikan diri ke Gesur, mungkin sebagai hukuman atas kesalahannya (2Sam. 13:23-36). Namun ternyata Daud merindukan Absalom (1). Yoab tahu hal itu, lalu memprakarsai rekonsiliasi hubungan ayah-anak itu.

Dengan meminta seorang perempuan Tekoa untuk bersandiwara di depan Daud, Yoab menegur Daud tentang sikapnya terhadap Absalom (13). Ia mengingatkan Daud tentang Allah, yang tidak pernah menginginkan adanya orang yang terbuang dari hadapan-Nya (14). Allah selalu menginginkan rekonsiliasi antara manusia dengan diri-Nya. Kita tahu bahwa di kemudian hari, salib Kristus menjadi bukti atas kebenaran ini. Sebab itu, sudah seharusnya Daud menunjukkan kasihnya kepada Absalom.

Lalu Daud menyetujui kepulangan Absalom ke Yerusalem (21), walau ia masih belum mau menemui anaknya (24). Tidak adanya komunikasi dengan ayahnya padahal ia telah jauh-jauh kembali, menimbulkan perasaan tidak enak di dalam diri Absalom. Sampai-sampai ia merasa lebih baik mati (32). Sikap Daud seolah menunjukkan bahwa maafnya adalah maaf setengah hati. Ini berdampak pada dosa lain, yaitu tindakan brutal (30). Barulah setelah Yoab menyampaikan permohonan Absalom, Daud mau menerima anaknya itu (33). Rekonsiliasi pun terjadi. Daud menerima kembali anaknya dan Absalom bertemu kembali dengan ayahnya.

Relasi ayah-anak antara Daud dan Absalom memang tidak terbangun dengan baik, terutama karena peristiwa yang terjadi atas Tamar. Namun retaknya relasi itu bisa disikapi dengan baik oleh keduanya pada akhirnya. Ini menjadi pelajaran bagi setiap orang tua dalam berelasi dengan anak dan setiap kita dalam berelasi dengan orang lain. Memang relasi tidak selalu berjalan mulus, karena itu rekonsiliasi bisa menjadi jalan keluar bagi pemulihan sebuah relasi.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org