Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/06/28 |
|
Jumat, 28 Juni 2019 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)
|
|
Hukum rimba berkata, ”Siapa yang kuat dialah yang berkuasa.” Fenomena ini sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka yang kuat kerap semena-mena terhadap yang lemah. Herannya, prinsip itu sama sekali tidak berlaku untuk Yesus. Ia mempunyai kuasa Ilahi dan berkuasa mutlak atas seluruh isi bumi. Namun, Ia justru menyerahkan Diri-Nya kepada manusia yang lemah. Tentu saja akal sehat kita sulit menerimanya, tetapi inilah fakta! Yesus turun dari gunung. Kemudian, Ia mengusir setan dan roh jahat dengan satu teguran keras. Melihat peristiwa itu, semua orang menjadi heran (43b). Pada saat itulah Ia berkata, ”Anak manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” (44). Yesus mengatakan ini untuk kedua kalinya. Pernyataan ini sungguh tidak masuk akal bagi para murid-Nya. Mereka tidak mengerti makna dari pernyataan itu. Anehnya, tidak ada satu pun dari mereka yang berani bertanya (45). Kesannya, perkataan itu berlalu begitu saja. Mereka tidak mengerti karena bagi mereka Yesus adalah Raja yang penuh kuasa karena mampu melakukan banyak mukjizat. Para murid mungkin berpikiran bahwa Yesus adalah calon raja penguasa Israel yang akan mengembalikan masa keemasan Israel seperti pada zaman Daud. Jadi, menurut mereka, tidak mungkin Yesus akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Yesus tahu isi hati murid-Nya. Ia pun membangunkan mereka dari mimpi tentang kerajaan duniawi. Harapan akan kerajaan duniawi membuat mereka tidak memahami maksud perkataan Yesus. Pengharapan yang salah itulah yang membutakan pikiran mereka. Pengharapan sejati pengikut Yesus adalah kehidupan kekal di surga. Untuk itu, mari kita terus belajar memahami maksud Tuhan dengan mendengarkan firman-Nya. Firman inilah yang akan membentuk pengharapan sehingga kita tidak lagi salah menilai tentang maksud dan tujuan Tuhan bagi kita. Doa: Tuhan, terangi akal dan hati kami agar mengerti maksud dari firman-Mu. [SG]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |