Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/06/29 |
|
Jumat, 29 Juni 2018 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Siapakah manusia dewasa itu? Manusia dewasa adalah seseorang yang bersedia terus-menerus belajar dan mengasah dirinya menjadi pribadi yang semakin baik. Ibarat sebuah peribahasa yang mengatakan, "Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat", yang artinya hendaknya seseorang tidak berhenti menuntut ilmu hingga meninggal dunia. Tidak berhenti belajar merupakan salah satu modal yang kuat bagi seseorang menjadi matang dalam kepribadian. Yakub adalah pribadi yang diberkati Allah. Namun, untuk menjadi pribadi yang matang, ia harus belajar melalui banyak tempaan kehidupan. Proses itu dimulai saat ia melarikan diri ke rumah Laban. Selama pelariannya, Yakub mengalami banyak kesusahan. Kenyamanan yang selama ini dinikmati oleh Yakub telah sirna. Ia harus beradaptasi dengan kerasnya kehidupan. Ia harus bekerja keras selama empat belas tahun tanpa upah untuk mendapatkan Rahel. Ia harus menelan pil pahit dari kelicikan pamannya yang memanfaatkan berkat Allah pada Yakub. Setelah menikah pun, ia harus belajar berdamai dengan konflik di antara kedua istrinya yang makin runcing dan tidak harmonis. Sekali lagi Allah peduli dengan segala hal yang dialami oleh Yakub. Karena itu, Allah mengaruniakan Yakub dengan banyak keturunan sebagai kelanjutan dari ikatan perjanjian-Nya dengan kakeknya, Abraham. Jadi, untuk meraih kesuksesan seseorang harus melewati jalan yang panjang, pahit, dan berliku-liku. Terkadang apa yang kita alami mungkin saja disebabkan oleh kesalahan pada masa lampau. Bagaimana pun juga, Allah dapat memakai kesalahan kita untuk memperbarui umat-Nya. Sebab, Allah mampu mengubah derita menjadi sukacita dan kekalahan menjadi kemenangan. Yang terpenting adalah maukah kita bertobat dan berubah? Tidak ada kata terlambat bagi mereka yang mau dibentuk oleh Allah. Sebab, Ia mampu mengubah ketidakmujuran menjadi kebaikan bagi umat-Nya. Inilah salah satu kemahakuasaan Allah dalam kehidupan manusia. [KA]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |