Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/06/30 |
|
Jumat, 30 Juni 2006
|
|
Judul: Diberkatilah nama Tuhan Mazmur ini merupakan rangkuman dari kedua mazmur sebelumnya dan menjadi satu pujian bersama yang dinaikkan oleh jemaat. Pemazmur menyebut jemaat dengan sebutan hamba-hamba-Nya. Hamba di sini dikaitkan dengan ketaatan kepada tuannya. Hanya mereka yang taat kepada Tuhan dapat memuji-Nya dengan benar. "Diberkatilah nama Tuhan" mungkin terdengar janggal bagi kita karena biasanya kitalah yang diberkati oleh Tuhan. Memberkati Tuhan adalah respons pujian kita yang telah lebih dulu diberkati-Nya. Pemazmur berkomitmen untuk mulai memuji Tuhan dan tak akan henti-henti memuji-Nya sampai selamanya (ayat 2-3). Ini berarti ibadah merupakan satu gaya hidup yang menjadi keutuhan dalam hidup kita. Kemudian, pemazmur menyatakan kemuliaan Tuhan yang jauh lebih tinggi daripada kemuliaan bangsa-bangsa. Ia lebih tinggi daripada kemuliaan terbesar yang dapat diraih oleh manusia, dan daripada langit, yang mewakili ketinggian maksimal dalam ciptaan (ayat 4). Kekaguman pemazmur kepada Tuhan semakin bertambah dengan merenungkan kenyataan-kenyataan paradoks. Allah yang Mahatinggi sudi merendah ke bumi (ayat 5-6) untuk memperhatikan orang miskin, hina, dan tersingkir, serta mengangkat mereka sederajat dengan orang-orang yang kaya, mulia, dan terpandang (ayat 7-9). Inilah berkat Tuhan yang dialami orang-orang yang sadar dirinya tak berdaya dalam kerendahannya. Hal itu tidak mungkin dipahami atau dinikmati oleh orang-orang yang merasa "kaya," "mulia," dan "terpandang" oleh usaha sendiri. Tak ada respons yang lebih tepat selain memuji Tuhan atas semua perbuatan tangan-Nya yang ajaib, tak terduga, dan indah. Kita tak perlu merasa hina di dunia yang mengutamakan kemegahan lahiriah, karena kesukaan kita ada di dalam Dia. Renungkan: Pujian yang dipanjatkan tulus memancarkan kemuliaan Allah yang mengenyahkan kegelapan dunia ini.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |