Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/06/30 |
|
Kamis, 30 Juni 2011
|
|
Judul: Jangan menolak Juruselamat Kedua tokoh ini sama-sama sebagai pembebas. Namun mereka ditolak oleh saudara-saudara mereka. Saudara-saudara Yusuf membenci dia karena dia anak kesayangan Yakub dan karena mimpinya yang seolah-olah "merendahkan" mereka, hingga mereka menjualnya ke Mesir sebagai budak. Namun dengan jalan demikian, Allah mempersiapkan Yusuf untuk menjadi pembebas keluarga besarnya ketika kelaparan melanda bumi. Mereka menolak Yusuf, tetapi Allah mempersiapkan dia untuk menjadi perdana menteri di Mesir. Dengan demikian, ia menjadi pemelihara hidup keluarga besar Yakub. Saudara-saudaranya akhirnya menerima dia dan pengampunannya atas kesalahan mereka. Tuhan menggenapi janji-Nya kepada Abraham. Ada tujuh puluh lima orang yang datang ke Mesir, termasuk Yusuf dan anak cucunya. Lalu orang Israel terus bertambah banyak, walaupun mengalami penindasan yang berat. Firaun yang kemudian tidak mengenal Yusuf bahkan memberikan perintah untuk membunuh semua bayi laki-laki Israel yang baru lahir. Usahanya tidak berhasil, karena Allah menyelamatkan Musa, seperti Dia menyelamatkan Yesus dari tangan raja Herodes. Bahkan Allah memilih Musa sebagai pembebas umat Israel di mana Musa sendiri rela meninggalkan segala kenyamanan hidup karena ingin turut menderita sengsara dengan umatnya. Namun seperti halnya Yusuf, saudara-saudaranya juga mula-mula menolak dia, walau kemudian menerimanya. Dengan menyinggung dua tokoh tersebut, Stefanus mau menyatakan bahwa dengan cara yang sama orang Yahudi pada zamannya juga telah memperlakukan Yesus dengan menolak dan membunuh Dia. Namun satu hari kelak mereka akan mengakui Dia (lihat Why. 1:7). Orang-orang di sekitar kita pun banyak yang masih menolak Kristus. Kita perlu berdoa agar Tuhan membuka mata iman kita hingga mereka mau menerima Tuhan Yesus. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |