Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/06/30 |
|
Kamis, 30 Juni 2022 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)
|
|
Dalam kehidupan kita sebagai manusia di dunia yang telah jatuh, kita tidak pernah ditempatkan dalam posisi netral. Setiap kita harus membuat pilihan kepada siapa kita harus mengabdi! Dunia di mana kita hidup merupakan medan pertempuran. Setiap orang memiliki tuan dalam hidupnya, yang kepadanya mereka akan menundukkan diri. Paulus menjelaskan bahwa dalam hidup ini kita dapat menjadi hamba dosa atau hamba kebenaran. Ketika kita menjadi hamba dosa, kita pasti akan dipimpin kepada kematian (16, 23a). Jikalau kita menjadi hamba kebenaran, kita pasti akan dipimpin kepada pengudusan (19, 22) dan hidup yang kekal (23b). Hal ini bukan berarti, ketika kita hidup sebagai hamba kebenaran, kita kebal terhadap dosa. Yang terjadi adalah kita tidak lagi menjadi hamba dosa. Kehidupan yang telah ditebus menjadikan kita hamba kebenaran yang beroleh karunia Allah dan hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (23). Hidup sebagai hamba kebenaran harus dijalani dengan segenap hati untuk menaati pengajaran (17). Yang dimaksud adalah pengajaran yang memberitakan Kabar Baik bahwa Yesus telah mati bagi kita dan Ia telah memberikan kehidupan yang baru. Seluruh totalitas kemampuan harus dikerahkan untuk mengenal dan menaati firman-Nya. Hidup kekal merupakan pemberian Allah. Karena ini adalah pemberian, tidak ada jasa kita di dalamnya. Sungguh sebuah kebodohan jika kita memahami bahwa ini adalah sebuah hadiah yang diberikan dengan cuma-cuma, tetapi kemudian kita mengeluarkan uang untuk membayarnya. Yang seharusnya kita lakukan adalah menunjukkan respons ketaatan yang sepatutnya kepada Sang Pemberi hadiah tersebut. Dialah Sang Tuan yang kepada-Nya kita harus mengabdi. Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan menjadikan kita sebagai hamba kebenaran. Kita memperoleh hidup yang kekal dalam Kristus Yesus. Sudah sepatutnya rasa syukur kita terungkap melalui pengabdian yang tulus atas dasar cinta dengan segenap hati kepada Allah yang sejati. [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |