Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/07/01 |
|
Selasa 1 Juli 2008
|
|
Judul: Iman dan Keberanian Daud tahu musuhnya adalah orang yang tak mengenal Tuhan bahkan berani menghujat Dia. Maka ia yakin bahwa Tuhan sendiri menjadi lawan Goliat. Di mata Daud, Goliat tak lebih dari binatang buas yang mencoba mengganggu ternaknya (ayat 36). Cukup dengan ketepelnya, Daud akan membuat Goliat tunggang langgang. Daud merasa tidak memerlukan perlengkapan prajurit (ayat 39). Ia mengandalkan Tuhan. Pertanyaannya bisa dibalik: apa rahasia kekalahan Goliat? Ia kalah karena memandang remeh musuhnya sehingga tidak melihat kedahsyatan Allah yang menyertai Daud. Goliat merasa sangat terhina karena tantangannya diladeni oleh seorang anak kecil (ayat 43). Namun Daud datang dengan kepastian Tuhan semesta alam ada beserta dia. Seorang penafsir memperkirakan Goliat kaget dan gemetar saat Daud dengan lantang mengatakan, "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, ... Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku..." (ayat 45-46a). Secara psikologis, Goliat sudah kalah. Serangan kecil menggunakan umban batu mampu menerobos ketopong besi yang melindungi kepalanya sehingga ia roboh (ayat 49). Apabila kita belajar untuk terus menerus mengandalkan Tuhan dan menjunjung tinggi kepentingan-Nya, kita akan dilengkapi Tuhan dengan kuasa dan daya yang dahsyat. Gereja Tuhan masa kini perlu membina orang percaya terutama kaum mudanya, agar menjalani kehidupan beriman yang aktif seperti Daud. Niscaya kekristenan di Indonesia akan menyebarkan dampak kemuliaan Tuhan ke sekitar.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |