Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/02 |
|
Senin, 2 Juli 2007
|
|
Judul: Karya sebagai bukti Keberhasilan seorang pemimpin bukan hanya dilihat dari kemampuannya menjalankan tugas. Ia juga disebut berhasil bila mampu mendelegasikan tugas dan memilih orang yang tepat untuk menjalankan tugas tersebut. Saat itu bangsa Israel masih berada dalam perjalanan menuju tanah perjanjian, yaitu Kanaan. Ketika mereka tiba di padang gurun Paran, Tuhan menyuruh Musa mengutus orang untuk mengintai Tanah Kanaan. Karena merupakan kepentingan seluruh bangsa, Tuhan menugaskan dua belas orang pemimpin untuk mewakili kedua belas suku Israel (4-15) menjalankan misi pengintaian. Dipilihnya orang yang berkaliber pemimpin memperlihatkan betapa penting dan beratnya tugas ini. Diperlukan orang dengan kualitas pemimpin untuk menghasilkan laporan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Adanya perwakilan dari tiap-tiap suku juga merupakan hal yang penting karena tugas itu merupakan tanggung jawab bersama. Tanah itu memang akan menjadi milik bersama dan setiap suku akan mendapatkan bagian masing-masing. Sebagai pemimpin, Musa bukan hanya main perintah. Ia juga ikut memikirkan bagaimana tugas tersebut bisa dilaksanakan. Itu terlihat dari instruksinya mengenai langkah-langkah yang harus mereka ambil (17-18). Musa juga memberi tahu mereka mengenai hasil yang harus mereka capai dalam menjalankan tugas tersebut (18-20). Karena terlebih dulu memikirkannya, Musa bisa membayangkan beratnya tugas yang harus mereka pikul. Maka sebagai pemimpin, Musa mendorong mereka untuk tabah (20). Kemampuan Musa menerapkan perintah Allah dan menjabarkannya dalam instruksi kepada kedua belas orang pengintai, memperlihatkan bahwa gugatan Miryam dan Harun dalam bacaan kemarin terbukti kekeliruannya. Ternyata tak perlu ribut menanggapi komentar negatif orang tentang pelayanan kita. Buktikan dengan karya nyata! Biarkan orang melihat dan menilai kualitas kita di hadapan Allah.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |