Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/04 |
|
Rabu, 4 Juli 2007
|
|
Judul: Perspektif iman Tidaklah mudah menaklukkan penduduk Kanaan yang terdiri dari orang yang kuat dan didukung oleh kubu pertahanan yang tangguh. Sementara Israel hanya memiliki peralatan perang yang terbatas. Sukar rasanya bila harus berperang melawan bangsa yang sudah mapan dan mempunyai kekuatan militer yang tangguh. Itulah sebabnya sebagian pengintai berpendapat bahwa tidaklah mungkin menaklukkan bangsa yang besar dan kuat itu (31). Bila sebelumnya para pengintai itu memiliki kesamaan pendapat saat melaporkan kesuburan tanah dan kemakmuran Kanaan, tetapi dalam laporan bagian yang kedua terjadi perbedaan. Kaleb tidak setuju dengan kesimpulan yang terlalu menekankan kekuatan orang Kanaan. Ia yakin akan janji Allah kepada leluhur mereka, bahwa tanah itu akan diberikan kepada umat-Nya. Ia tahu bahwa yang menghendaki bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan bukanlah Musa atau pun bangsa Israel sendiri, melainkan Allah! Karena itu, hal yang tidak mungkin bagi manusia adalah mungkin bagi Allah. Itu sebabnya, Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu dihadapan Musa. Ia mendorong bangsanya untuk tetap maju dan menduduki tanah perjanjian itu (30). Kedua belas orang pengintai melihat pemandangan yang sama: anggur yang sama, orang yang sama, tanah yang sama, dan kota yang sama. Namun, perbedaan perspektif saat melihat semua itu menghasilkan perbedaan pendapat di antara mereka. Kaleb melihat tugas itu dari sudut pandang Allah yang berkuasa, tetapi pengintai yang lain melihat berdasarkan kemampuan manusia. Sehingga mereka seolah-olah mengatakan bahwa raksasa-raksasa yang tinggal di tanah itu lebih besar daripada Allah mereka sendiri. Di sini kita melihat bahwa bukan buruknya situasi atau keadaan yang membuat ada atau tidaknya iman seseorang. Sebaliknya, ada atau tidak adanya imanlah yang membuat orang bisa melihat suatu situasi, meski buruk sekalipun, dengan penilaian yang berbeda.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |