Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/07/06 |
|
Rabu, 6 Juli 2016 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)
|
|
Tidak ada kata terlambat untuk berdoa. Hal ini terlihat pada doa Yunus dari dalam perut ikan. Tuhan tetap berkenan untuk mendengar doanya, walau sepertinya sudah terlambat. Yunus yang berada dalam perut ikan akhirnya membuka mulutnya untuk berdoa. Dalam pasal 1 Yunus tidak mau berdoa meminta pertolongan Tuhan dan lebih rela dibuang ke laut. Tetapi ketika kematian terasa begitu dekat, dalam kesesakan yang luar biasa, akhirnya ia pun berdoa. Kesesakan Yunus dapat kita lihat dari tiga kali kata "dari" yang dipakai penulis. Yunus dikatakan berdoa dari dalam perut ikan, dan katanya: "Dari (LAI tidak menuliskan kata ini) dalam kesusahan aku berseru... dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak . . . ." (2:2). Mungkin sepertinya sudah terlambat bagi Yunus untuk berdoa, seharusnya dia berdoa ketika belum dibuang ke laut. Namun, bagi Yunus tidak ada kata terlambat untuk berdoa, tidak ada kesesakan yang akan dapat menghalangi Tuhan. Yunus sangat yakin Tuhan mendengarkan doanya, yang ia gambarkan sebagai "Ia menjawab aku" dan "Kau dengarkan suaraku" (2:2). Ia juga membayangkan bahwa doanya sampai kepada bait Tuhan yang kudus (2:7). Yunus mengerti bahwa walaupun awak kapal yang membuangnya ke laut, tetapi sesungguhnya Tuhan yang mengizinkannya. Karena itu, ia berkata: "Telah Kau (Tuhan) lemparkan aku ke tempat yang dalam" (2:3). Karena Tuhan yang telah melemparkan dia ke laut, maka hanya Tuhan yang dapat menolongnya. Tuhan adalah Allah Mahakuasa yang mengontrol segala sesuatu dan Tuhan mau mendengar doa Yunus. Hal ini membuatnya mengerti bahwa ia boleh datang kepada Tuhan dalam kesesakan apa pun. Allah kita adalah Allah Mahakuasa yang akan mendengarkan doa yang kita panjatkan dalam kesesakan. Kita dapat datang setiap saat kepada Allah, walau dalam keadaan yang sudah sangat terdesak sekalipun. Ia adalah Allah yang berkenan mendengar doa umat-Nya yang mau bertobat dan meminta pertolongan-Nya. [IT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |