Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/07/06 |
|
Sabtu, 6 Juli 2019 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)
|
|
Bersyukur merupakan hal yang sangat penting dalam hidup orang Kristen. Kita dinasihati agar mengucap syukur dalam segala hal sebab itulah yang Allah kehendaki (1Tes. 5:18). Dan di dalam ucapan syukur sudah selayaknya kita mempunyai alasan untuk bersyukur. Bersyukur tanpa alasan yang jelas adalah ucapan kosong di bibir. Melihat ketujuh puluh murid pulang dapat sukacita, Yesus bergembira dalam Roh dan bersyukur. Yesus bersyukur kepada Bapa dengan beberapa alasan. Pertama, karena karunia Allah bagi para murid yang mengenal Yesus Kristus berkuasa menaklukkan kuasa Iblis. Pengakuan mereka, "Setan-setan takluk oleh nama Yesus" adalah pengakuan kedaulatan dan kuasa yang dimiliki Yesus (17). Yesus bersyukur atas pemahaman mereka itu. Kedua, karena Allah berkenan kepada mereka. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat." Hanya mereka yang terpilih, yang dikaruniakan kesempatan untuk melihat yang tidak dilihat orang lain, telah melihat kuasa Allah bekerja. Yesus yakin bahwa Bapa sendiri yang menguakkan rahasia-Nya, bahwa Yesus adalah Tuhan yang berdaulat. Ini merupakan hal yang tidak terjadi dengan sendirinya. Allahlah yang memberikan anugerah itu kepada orang-orang yang diperkenan-Nya. Inisiatif datang dari Allah. Bersyukur adalah tindakan yang muncul dari dalam diri seseorang karena mengalami pekerjaan Tuhan dan anugerah-Nya. Tindakan syukur ini nyata dalam bentuk pengakuan atas kuasa dan kedaulatan Tuhan atas segala perkara. Jadi, jangan asal bersyukur! Bersyukurlah karena kita telah melihat bahwa Yesus adalah Tuhan yang berdaulat dan berkuasa atas hidup kita. Bersyukurlah karena Bapa berkenan mengaruniakan dan menyingkapkan kemuliaan dan kuasa Yesus sehingga kita dapat melayani-Nya. Kitalah orang-orang yang Allah perkenan untuk menikmati segala karunia-Nya. Berdoa: Tuhan, berilah kami karunia pengertian untuk memahami-Mu lebih dalam lagi. [NR] Baca Gali Alkitab 1 Yesus mengetahui bahwa tujuan-Nya datang ke dalam dunia untuk menyatakan Kerajaan Allah hampir mencapai puncaknya. Ia fokus pada tujuan itu. Ia memberitakan Kerajaan Allah dengan penuh kasih. Tujuan tersebut dituntaskan di atas kayu salib dalam kemenangan-Nya atas dosa, Iblis, dan maut. Sebagai rekan sekerja Kristus, kita dipercayakan untuk memberitakan kabar baik ini. Dalam menyampaikan berita, selalu saja ada rintangan. Para murid Tuhan kadang kala marah merespons rintangan yang dihadapi. Kelihatannya mereka terlalu fokus pada permasalahan sehingga lupa pada tujuan panggilan semula. Menghadapi penolakan orang-orang Samaria, Yakobus dan Yohanes marah. Yesus menegur mereka. Teguran Yesus dapat meredakan kemarahan para murid sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |