Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/07 |
|
Sabtu, 7 Juli 2007
|
|
Judul: Teguh dalam iman Tuhan membuat ketentuan sesuai sifat-sifat-Nya. Ia tidak seperti manusia yang bisa berubah-ubah. Ia tidak bisa dipengaruhi oleh bujukan atau permohonan pihak lain. Siapa pun tak akan bisa melawan. Musa sekali pun tidak mampu melunakkan hati Tuhan, meski ia adalah hamba Tuhan yang Dia pilih secara khusus dan yang pernah berhadapan muka dengan Dia. Tuhan tetap pada keputusan-Nya. Akan tetapi, di dalam kasih-Nya, Tuhan memenuhi permintaan Musa untuk mengampuni bangsa itu. Ancaman penyakit sampar dicabut Tuhan. Meski demikian, keadilan tetap ditegakkan: yang salah harus dihukum sebagai konsekuensi pemberontakan mereka. Mereka telah menolak rencana Tuhan yang begitu baik, maka mereka tidak akan menerima penggenapannya. Mereka yang harus dihukum adalah yang telah berkali-kali mengalami mukjizat Tuhan, yaitu generasi yang keluar dari Mesir. Dalam perhitungan Tuhan, mereka sudah sepuluh kali menista Tuhan (22-23). Sebab itu mereka akan mati di padang gurun (29, 32-35). Mereka yang tidak dihukum mati pun mengalami penderitaan panjang di padang gurun karena perjalanan memasuki Kanaan diperpanjang menjadi 40 tahun! Keadilan Tuhan juga berlaku atas para pengintai yang menghasut orang Israel. Mereka tetap akan mati kena tulah (36-37). Sebagai perkecualian, Kaleb dan Yosua tak ikut dihukum, karena iman dan keberpihakan mereka pada Tuhan. Kaleb, Yosua, dan mereka yang berumur di bawah 20 tahun, boleh masuk ke tanah perjanjian (29-30). Terlihat bahwa Tuhan menganggap serius penolakan orang untuk memercayai Dia. Tuhan memang panjang sabar dan mahapengampun, tetapi bukan berarti Dia membiarkan diri-Nya dinista. Karena itu, percayalah kepada Tuhan dan jangan pernah menolak kehendak-Nya! Berdirilah teguh di dalam iman kepada-Nya (lih. ay. 24), karena orang yang berdiri di pihak Dia, tidak akan Dia tinggalkan. Bahkan meski ada tantangan dari pihak lain yang lebih kuat dari kita, kita harus tetap taat pada kehendak-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |