Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/07/08 |
|
Minggu, 8 Juli 2018 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)
|
|
Memimpin diri sendiri bukanlah hal yang mudah. Karenanya, kita dapat belajar dari teladan kepemimpinan yang baik dari Yakub. Peristiwa yang dialami Yakub bersama seisi rumahnya membuat ia harus meninggalkan Sikhem (Kej. 34). Kemudian Allah menyuruh Yakub pergi ke Betel dan mendirikan mezbah di sana bagi-Nya (1). Perlu dicatat, ada maksud dari perintah Allah kepada Yakub untuk pergi ke Betel. Allah ingin, supaya kelak, Yakub kembali ke sana dan hidup semakin taat kepada-Nya. Untungnya, Yakub sadar akan rencana tersebut. Dia memerintahkan semua orang dan seisi rumahnya untuk membuang dewa-dewa asing dan menahirkan diri. Mereka mendengar dan melakukan apa yang dikatakan oleh Yakub (2-4). Ketaatan membuat Allah menyelamatkan Yakub serta seisi rumahnya. Tidak hanya itu saja, Allah juga berjanji memberkati Yakub bersama dengan keturunan-keturunannya kelak (5-12). Di sini Yakub berhasil menjadi pemimpin yang baik bagi keluarga serta orang-orang terdekatnya. Itu ditunjukkan lewat ketaatannya kepada Allah. Jika ia melawan, maka Allah bisa menghukumnya dengan membiarkan ia dan seisi rumahnya tertangkap oleh bangsa-bangsa sekeliling mereka. Dalam keseharian, kita mungkin masih belum mampu menjadi Yakub masa kini. Sebab kita sendiri pun terkadang masih sulit untuk memimpin diri sendiri, apalagi orang lain. Kita agaknya masih sering tersesat dan hilang pengharapan karena terlalu mengutamakan kekuatan sendiri. Ditambah lagi, kita pun masih gemar melakukan apa yang Tuhan tidak kehendaki. Oleh sebab itu, marilah kita terus mengarahkan diri agar tetap hidup sesuai kehendak-Nya. Kita memohon agar Tuhan menuntun, sehingga kita bisa jadi pemimpin yang baik. Baik bagi diri sendiri, keluarga, gereja, dan masyarakat. Doa: Tuhan, tolonglah kami menjadi pemimpin yang baik, bagi diri sendiri, maupun untuk orang-orang di sekitar kami; agar terang-Mu nyata bagi dunia yang penuh dosa ini. [SL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |