Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/07/09 |
|
Sabtu, 9 Juli 2022 (Minggu ke-4 sesudah Pentakosta)
|
|
Banyak orang berpendapat bahwa mendengar humor bisa makin menenangkan hati dan pikiran. Yang lain berpendapat bahwa mendengarkan musik bermanfaat bagi kesehatan, seperti menenangkan pikiran, memberi energi pada tubuh, dan mengelola rasa sakit. Sekalipun tak dapat diselaraskan dengan cerita humor dan musik, bagaimana dengan mendengarkan firman Tuhan yang darinya iman timbul? Rasul Paulus menegaskan dalam perikop ini tentang kegagalan Israel, keberhasilan bangsa-bangsa lain, dan kebebalan yang terulang kembali dalam sejarah pertumbuhan kekristenan di Roma. Ada dua hal yang Paulus tekankan di sini. Pertama, tidak semua orang menerima kabar baik (16). Kedua, mereka mendengar tetapi tidak merespons (18). Padahal, iman tumbuh dari mendengarkan pemberitaan tentang Kristus (17; bdk. Ibr. 11:1). Iman berarti percaya kepada pengharapan terbesar, yaitu Tuhan Yesus yang telah menjelma menjadi manusia, menjalani hidup yang sempurna, mati sebagai kurban untuk dosa manusia, dan bangkit naik ke surga sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya mendapatkan kemuliaan kekal. Paulus juga menegaskan bagaimana Allah berkuasa membangkitkan kecemburuan bangsa Israel dan amarahnya karena Ia telah mengalihkan anugerah-Nya kepada bangsa-bangsa lain dan terhadap bangsa yang bebal (19-20). Pengajaran Paulus hari ini merupakan peringatan bagi kita agar kegagalan Israel tak terulang bagi kita pada masa kini. Kita dapat mengintrospeksi diri, apakah kita masih setia mendengarkan firman Tuhan dan melakukan kehendak-Nya? Allah menghendaki iman kita timbul dari pendengaran terhadap firman-Nya. Memutuskan untuk membaca satu perikop kitab di dalam Alkitab secara pribadi atau bersama keluarga dapat dimulai hari ini. Dengarkanlah Tuhan berbicara kepada kita tentang kehendak-Nya. Berdoalah agar kita selalu siap mendengarkan dan menerima firman Tuhan yang disampaikan oleh para hamba Tuhan, sekalipun pengajarannya sangat menegur kita. [EMR] Baca Gali Alkitab 2 Allah memperdengarkan berita keselamatan kepada bangsa-bangsa di luar Israel. Bangsa-bangsa itu kemudian merespons dengan iman dan menerima anugerah keselamatan. Walau demikian, Allah tidak menutup pintu rapat-rapat bagi orang Israel. Meski Ia telah menyatakan belas kasih-Nya kepada bangsa-bangsa lain, kasih-Nya kepada bangsa Israel masih tetap tercurah. Allah selalu berusaha menjangkau Israel. Ia mau mengajak mereka untuk kembali kepada-Nya dan menikmati kasih karunia-Nya. Kisah kasih setia Allah terhadap bangsa Israel mengingatkan kita kepada orang-orang yang sudah berulang kali mendengar Injil, tetapi belum juga terbuka hatinya dan belum mau bertobat. Jangan pernah menyerah, sebab Allah masih ingin memakai kita untuk berbicara kepada orang-orang yang mengeraskan hati dan menutup diri terhadap Injil. Yakinlah bahwa pemberitaan Injil tak akan sia-sia. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |