Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/07/11 |
|
Jumat 11 Juli 2008
|
|
Judul: Bermurah hati Sebenarnya budaya pada masa kerajaan Israel adalah budaya saling peduli dan tolong menolong. Kehadiran Daud dan para pengikutnya yang tidak memiliki tempat tinggal tetap, membutuhkan uluran tangan dari penduduk kota terdekat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sebaliknya kehadiran mereka dibutuhkan penduduk kota untuk melindungi mereka dari pihak-pihak jahat. Sayang sekali kisah ini mencatat seorang Nabal yang sesuai dengan arti namanya, bebal, menolak menyatakan kepedulian terhadap Daud dan pengikutnya. Padahal ia dan keluarganya telah merasakan perlindungan dari kelompok Daud. Sikap arogan dan masa bodoh Nabal membangkitkan amarah Daud sehingga Daud angkat senjata untuk membasmi seisi rumah tangga Nabal. Beruntung sekali istri Nabal, Abigail, cepat tanggap sebelum pertumpahan darah terjadi. Peka dan tanggap terhadap situasi dan lingkungan sekitar adalah karakter yang harus dibangun dalam diri seorang Kristen. Memang terkadang kebaikan kita bisa disalah mengerti bahkan disalahgunakan. Namun kemurahan harus menjadi prinsip kita dalam melayani sesama. Ingat, Kristus sendiri turun ke dunia, menjadi manusia, untuk melayani kita. Walau ditolak, disalah mengerti, bahkan dimanfaatkan secara keliru, Ia tetap memberi yang terbaik bagi orang lain.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |