Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/07/11

Rabu, 11 Juli 2012

Kejadian 32:1-21
Kekhawatiran dan pemeliharaan Allah

Judul: Kekhawatiran dan pemeliharaan Allah
Dalam porsi yang wajar, kekhawatiran dapat mendorong kita untuk melakukan persiapan secara lebih baik. Namun kekhawatiran yang berlebihan dapat merupakan cermin dari ketidakberimanan kita pada janji pemeliharaan Allah dalam hidup kita.

Penyertaan Allah atas diri Yakub dapat terlihat dari hadirnya malaikat-malaikat-Nya, baik pada saat permulaan perjalanan Yakub ke negeri asing (28:12) maupun pada saat pulang dari negeri asing. Penyertaan Allah juga dapat terlihat dari terbebasnya Yakub dari tangan Laban. Namun, apakah semua ini dapat menjamin bahwa Yakub tidak akan merasa khawatir lagi dalam hidupnya? Sayangnya tidak.

Meskipun Allah sudah berbuat banyak bagi Yakub, semua hal itu rupanya masih tidak mampu melepaskan Yakub dari rasa khawatir terhadap Esau. Dosa masa lalunya kepada Esau masih mengejar Yakub hingga saat itu. Berbagai upaya ia lakukan untuk meredam kekhawatiran tersebut. Mulai dari penyebutan "tuan" bagi Esau dan "hamba" bagi dirinya, hingga upaya-upaya untuk memberikan persembahan untuk melunakkan hati Esau. Yakub seakan lupa pada penyertaan Allah yang begitu luar biasa pada dirinya di hari-hari yang lalu. Kedatangan Esau benar-benar membuat Yakub takut dan sesak hati (6-7). Sebenarnya, Yakub bukan tidak percaya pada Tuhan. Ia berdoa, tetapi kepercayaannya itu tidak begitu saja melepaskan dirinya dari kekhawatiran. Di satu pihak Yakub percaya kepada Allah dan karenanya berdoa untuk perlindungannya, tetapi di pihak lain ia tidak dapat menghilangkan kekhawatiran yang sangat besar itu.

Bukankah kita pun sering bertindak seperti Yakub yang percaya akan janji pemeliharaan Allah, tetapi juga tetap sangat khawatir? Namun seperti Allah tetap setia pada Yakub di dalam kekhawatirannya, biarlah kita juga percaya bahwa Allah pun setia pada kita. Yang dibutuhkan sekarang adalah belajar untuk memercayakan diri kita kepada Tuhan. Kiranya melalui hidup Yakub, iman kita kepada Tuhan dapat semakin mendalam sehingga kita tidak perlu merasa khawatir secara berlebihan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/07/11/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org