Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/07/11 |
|
Senin, 11 Juli 2016 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)
|
|
Allah kita bukan hanya Allah yang penuh kasih, tetapi juga Allah pembalas. Nahum 1 dibuka dengan pernyataan "TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam (harfiah "terus murka") kepada musuh-Nya" (2). Kata pembalas muncul sampai 3x dalam ayat ini, yang menunjukkan penekanan dari apa yang hendak dinyatakan oleh Nahum. Kata pembalas sering dimengerti secara negatif, yaitu sebagai orang yang membalas dendam. Tetapi, frase "Tuhan sebagai pembalas" dalam Alkitab menekankan bahwa Ia akan menghukum dengan adil. Oleh karena itu, ayat 3 meneruskan dengan pernyataan "TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah." Ini berarti bahwa ketika Tuhan membalas, itu tidak dilakukan dengan ledakan emosi belaka, tetapi bahwa itu dilakukan dengan panjang sabar, dan dengan adil. Ayat 3b-8 menunjukkan betapa dahsyat dan mengerikannya ketika Tuhan membalas kejahatan yang dilakukan orang fasik. Segenap ciptaan digambarkan menjadi porak-poranda oleh murka Tuhan dengan laut dan sungai mengering, gunung dan bukit gemetar ketakutan (4-5). Sesungguhnya tidak ada yang dapat bertahan ketika Tuhan menunjukkan geram-Nya, karena kehangatan amarah-Nya tercurah seperti api (6). Ternyata bagi Nahum murka Tuhan itu dilihat sebagai kebaikan Tuhan (7). Mengapa demikian? Karena murka Tuhan yang mengerikan tersebut ditujukan kepada musuh-musuh-Nya (7-8), yang tentu saja merupakan musuh dari umat-Nya. Murka Tuhan justru menjadi tempat pengungsian dan perlindungan bagi umat-Nya (7). Tuhan yang murka terhadap musuh-Nya adalah kabar baik bagi umat-Nya. Dalam murka tersebut musuh-Nya dihancurkan dan umat-Nya mendapat perlindungan. Kita seharusnya terhibur bahwa kita memiliki Allah yang bukan saja Pengasih, tetapi Allah Pembalas yang akan menghukum orang fasik dengan adil. [IT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |