Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/07/11 |
|
Rabu, 11 Juli 2018 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)
|
|
Yusuf merupakan putra Yakub yang kesebelas. Artinya, dia mempunyai banyak saudara. Ia masih muda. Dia biasa menggembalakan kambing dan domba bersama saudara-saudaranya (2). Ada satu sebutan Alkitab mengenai Yusuf yang sering dipercakapkan orang. Yusuf adalah anak emas Yakub. Bahkan, kasih sayangnya melebihi kepada saudaranya yang lain. Salah satu buktinya adalah ketika Yakub membuatkan jubah yang sangat indah hanya bagi Yusuf seorang (3). Yusuf terlihat lebih menonjol di antara saudara-saudaranya. Mungkin, ini pengaruh dari perhatian dan kasih sayang Yakub terhadap Yusuf yang berlebihan. Yakub memang jelas mengistimewakan Yusuf. Apalagi, dia punya satu tabiat yang tidak disukai saudara-saudaranya. Dia suka mengadu kepada ayahnya perihal kejahatan mereka. Hal-hal itulah yang membuat saudara-saudaranya membenci Yusuf. Kebencian pun semakin menjadi-jadi ketika Yusuf menceritakan mimpinya. Dalam mimpi itu, seolah-olah dialah anak yang lebih tinggi dan harus dihormati oleh saudaranya yang lain. Hari demi hari, bertambah benci saja mereka pada Yusuf. Kebencian saudara-saudara Yusuf terhadapnya tentu bukan sikap yang benar, bukan? Allah justru menginginkan kita untuk saling mengasihi antara satu dengan yang lain. Jika saling membenci, apakah kasih masih tinggal di dalam hati kita? Namun, bukankah kita juga sering melakukan hal yang sama? Kita tidak suka melihat orang lain lebih istimewa. Kita sering sulit tersenyum kala melihat orang lain lebih maju. Akibatnya, kita lupa untuk mengembangkan diri karena sibuk membandingkan diri dengan yang lain. Oleh sebab itu, marilah belajar untuk membuang pikiran demikian. Jangan buang tenaga untuk membenci sesama, tetapi pakailah untuk hal positif. Kita harus berusaha mengembangkan diri dengan potensi yang sudah Tuhan titipkan. Dengan begitu, kita akan lebih berguna bagi sesama dan demi kemuliaan Tuhan. Doa: Tuhan, mampukan kami untuk terus mengembangkan diri sendiri. [SL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |