Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/12 |
|
Kamis, 12 Juli 2007
|
|
Judul: Siapa yang dipilih Tuhan? Musa menyikapi pemberontakan umat terhadap kepemimpinannya dan keimaman Harun, dengan membawa perkara tersebut kepada Tuhan. Ia mempersilakan Tuhan sendiri yang membuktikan siapa yang Dia pilih untuk memimpin umat-Nya. Ternyata, Tuhan tidak tinggal diam. Dia menampakkan kemuliaan-Nya kepada segenap umat di depan pintu Kemah Pertemuan (19, 42). Maka digelarlah penghakiman Ilahi di tengah-tengah Israel! Perkataan Musa tentang apa yang akan menimpa Korah, Datan, dan Abiram, beserta seluruh keluarga dan harta benda mereka, benar-benar terjadi. Tanah yang mereka injak terbelah dan menelan mereka hidup-hidup (30-33). Peristiwa itu meneguhkan pilihan Allah atas Musa, bahwa dialah yang diutus Allah untuk memimpin umat-Nya (28-29). Begitu juga yang dialami oleh kedua ratus lima puluh orang yang bersekutu dengan Korah untuk menggulingkan keimaman Harun. Bukan saja persembahan ukupan mereka ditolak Tuhan, mereka sendiri habis dimakan api yang dari Tuhan (36). Dengan demikian Tuhan menyatakan bahwa Ia tidak memilih mereka (5-7). Sebaliknya, persembahan Harun kepada Tuhan untuk mengadakan pendamaian bagi bangsa itu, diterima Tuhan. Buktinya, tulah yang menimpa bangsa Israel itu berhenti (47-48). Peristiwa tersebut meneguhkan keabsahan keimaman Harun. Kenabian Musa dan keimaman Harun hanyalah bayang-bayang tidak sempurna dari Sang Hamba Allah sejati, Yesus Kristus. Ia adalah Firman yang hidup dan adalah Imam Besar Agung. Seluruh hidup dan pelayanan-Nya, kematian dan kebangkitan-Nya adalah keselamatan bagi banyak orang untuk diterima oleh Allah (Kis. 2:32, 36). Pencurahan Roh memampukan kita mengakui dan menikmati semua kekayaan pelayanan Kristus, yang dipilih Allah untuk mendamaikan manusia berdosa dengan diri-Nya. Tidak ada jalan pendamaian yang lain! Camkan: Jangan meragukan ekslusivitas kemesiasan Yesus!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |