Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/07/12 |
|
Selasa, 12 Juli 2016 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)
|
|
Tuhan kita adalah Tuhan yang mengidentifikasikan dirinya dengan umat-Nya. Menyerang umat Tuhan berarti menyerang Tuhan sendiri. Dan pasti Tuhan tidak akan tinggal diam. Tuhan bertanya kepada Niniwe: "Apakah maksudmu menentang TUHAN?"(9) Niniwe dianggap merancang kejahatan terhadap TUHAN (11). Tuhan menganggap kejahatan yang dilakukan kepada Yehuda adalah kejahatan yang dilakukan langsung terhadap Tuhan. Tuhan akan membalaskan kejahatan tersebut dengan menghabisi Niniwe sampai tuntas (9-10). Kekuatan Asyur pada waktu itu sangat luar biasa, yang digambarkan dengan "mereka utuh dan begitu banyak jumlahnya". Tetapi Tuhan dengan mudah membabat dan membinasakan mereka (12). Tujuannya menghancurkan Niniwe supaya Ia meninggikan kembali umat-Nya yang telah direndahkan-Nya (12). Murka Tuhan memang mengerikan, tetapi murka Tuhan terhadap umat-Nya diikuti dengan belas kasihan-Nya. Meski dalam murka-Nya Tuhan menghukum Yehuda dengan membiarkan mereka ditindas oleh Asyur, tetapi sekarang Tuhan akan memulihkan mereka dan memutuskan belenggu yang mengikat umat-Nya (13). Tuhan akan memulihkan kebanggaan Yakub yang telah dirusak oleh Asyur (2:2). Tuhan akan menghancurkan Asyur yang kuat dan sombong dengan membuat mereka tidak memiliki keturunan yang menyandang nama mereka, menghancurkan semua berhala sembahan mereka, dan menghancurkan hidup mereka (14). Kehancuran Asyur merupakan kabar damai sejahtera bagi umat-Nya (15). Tuhan yang kudus dan adil tidak membiarkan manusia berdosa lolos dari hukuman, termasuk ketika umat-Nya berdosa. Tuhan dapat memakai orang fasik menjadi alat penghakiman-Nya terhadap umat-Nya. Ketika murka-Nya terhadap umat-Nya telah padam, Tuhan kembali membela dan memulihkan umat-Nya. Berbahagialah kita yang memiliki Tuhan yang murka-Nya terhadap umat-Nya hanya sesaat, tetapi kasih setia-Nya adalah untuk selama-lamanya. [IT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |