Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/13 |
|
Jumat, 13 Juli 2007
|
|
Judul: Jangan bersungut-sungut! Hamba Tuhan adalah orang yang Tuhan pilih untuk melayani Dia. Otoritas Tuhan pun disertakan dengan pilihan itu. Maka orang yang mempertanyakan otoritas seorang hamba Tuhan, berarti meragukan Tuhan yang telah mengaruniakan otoritas itu. Tak heran bila kemudian Tuhan campur tangan langsung saat sebagian orang Israel mempertanyakan otoritas Musa dan Harun. Bagaimana cara Tuhan membungkamkan sungut-sungut orang Israel tersebut? Dengan cara memberi tanda kasat mata pada tongkat orang yang Dia pilih, sedangkan tongkat-tongkat suku Israel yang lain tidak beroleh tanda itu. Tongkat-tongkat itu sebelumnya ditulisi dengan nama suku Israel (2). Namun, di tongkat suku Lewi dituliskan nama Harun (3). Tuhan akan mendeklarasikan suku manakah yang memiliki otoritas keimaman, dengan memilih satu tongkat. Tongkat orang yang terpilih adalah tongkat yang bertunas, dan ternyata itu adalah tongkat Harun (8). Bagai menegaskan perkenan Tuhan atas Harun, tongkat yang notabene kayu mati itu bukan hanya bertunas, tetapi juga berbunga dan berbuah! Harunlah imam pilihan Tuhan, bangsa Israel harus menerimanya! Sungut-sungut mereka tidak akan merubah kehendak Allah. Lalu Tuhan memerintahkan tongkat itu supaya disimpan untuk menjadi tanda peringatan agar orang Israel tidak bersungut-sungut lagi (10). Tetapi bisakah orang Israel berhenti bersungut-sungut? Mungkin saja tidak. Akan tetapi, Allah telah memperingatkan mereka bahwa orang yang bersungut-sungut akan menerima murka Allah. Allah sudah memberikan bukti yang lebih dari cukup, masalahnya adalah kurangnya keinginan manusia untuk menerima kehendak yang telah Dia nyatakan dengan jelas. Terjadinya mukjizat bukan merupakan jaminan bahwa manusia akan berhenti mengeluh dan memberontak. Hanya Allah yang dapat mengubah hati yang suka mengeluh. Selain itu, kiranya kita belajar menunjukkan sikap hormat dan ketundukan yang benar terhadap para pemimpin gereja.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |