Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/07/13 |
|
Selasa, 13 Juli 2010
|
|
Judul: Jangan jauh dari iman Pasal ini membawa kita kembali kepada intermeso kisah Yehuda. Kisah Yehuda sesungguhnya bukan hanya sisipan melainkan prolog dari peran Yehuda kelak dalam babak lanjutan kisah Yusuf. Kini tokoh utama kembali disoroti. Yusuf, yang dijual sebagai budak ke keluarga Potifar ternyata menunjukkan bahwa ia bukan budak, tetapi orang merdeka sejati. Ia tidak menyesali hidup, menyalahkan orang, atau menyimpan kepahitan. Ia tidak mengizinkan semua luka batin itu memberi pengaruh negatif dalam dirinya. Sebab sebagai manusia darah-daging dan bukan urat kawat, otot baja, hati berlian, seperti yang akan kita lihat kelak, pastilah dalam kesusahan ini ia pernah meneteskan air mata. Namun semua kesusahan itu seolah tak berbekas. Yusuf malah menunjukkan kerajinan, kesetiaan, tanggung jawab, dan menjadi berkat. Orang yang mendaki makin tinggi akan menghadapi terpaan angin dan sudut pendakian yang makin besar. Namun kesusahan yang makin besar justru jadi tempaan yang memperteguh kualitas diri. Demikianlah Yusuf. Diam-diam sikap, tindak tanduk, dan bentuk tubuh yang elok, mendapat tatapan mata istri Potifar. Istri pejabat yang kesepian ini mengatur jerat agar Yusuf memuaskan hasratnya. Namun si budak elok adalah orang merdeka yang pertimbangannya elok juga. Tegas ia menyatakan bahwa ia tidak berani melanggar kepercayaan dan hak tuannya, dan tak bersedia melakukan kejahatan (9). Godaan demi godaan dia hindari. Dan ketika perangkap siap menjepit, ia melarikan diri dari pencobaan! Hidup benar mengundang akibat buruk lebih besar! Namun ini membuat Yusuf masuk ke dalam kesempatan baru yang lebih besar lagi! Maka jika hidup benar membuat Anda menghadapi banyak kesulitan, jangan lari dari iman. Anda boleh jauh dari pencobaan, tetapi jangan jauh dari iman!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |