Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/14 |
|
Sabtu, 14 Juli 2007
|
|
Judul: Imam & keselamatan Sekali lagi Allah menegaskan dan menjabarkan tanggung jawab dan hak imamat Harun dan anak-anaknya. Seluruh suku Lewi bertanggung jawab terhadap ketepatan pelayanan tempat kudus. Harun dan anak-anaknya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan keimaman mereka. Suku Lewi yang bukan keturunan Harun tak boleh memegang jabatan dan melaksanakan tugas keimaman. Tugas mereka adalah mengurus Kemah Pertemuan. Jika berani mendekati tempat kudus dan mezbah, maka mereka berikut imam akan mati (3). Apalagi orang awam, jika berani mendekati imam saja, ia pasti mati (4b). Allah juga memperhatikan kebutuhan para imam. Karena mereka tidak memiliki sarana untuk beroleh penghasilan, Allah memberikan mereka bagian dari berbagai persembahan. Mereka berhak mendapat bagian dari gandum, minyak, berbagai kurban khusus, juga hulu hasil yang dipersembahkan oleh orang Israel. Semua aturan ini bukan saja menyatakan anugerah Allah yang melimpah untuk para imam, juga penegasan bahwa keimamatan Lewi dan pelayanan para imam dari keturunan Harun sungguh adalah bagian dari anugerah Allah untuk menyelamatkan manusia. Jabatan keimaman yang diberikan kepada Harun dan keturunannya, memungkinkan mereka menghampiri hadirat Tuhan dan tidak mati. Jabatan keimaman itu merupakan anugerah Allah, baik bagi mereka maupun bagi seluruh umat. Hal itu merupakan pengharapan satu-satunya bagi umat untuk bisa selamat dari hukuman atas dosa-dosa mereka (8). Jelas bahwa sistem keimaman yang ditegakkan Allah di tengah-tengah bangsa Israel menyatakan konsep keutamaan dan keselamatan yang didasarkan pada anugerah Allah, bukan pada amal-jasa. Perjanjian Baru menyatakan bahwa sistem tersebut mencapai penggenapan penuh dalam diri Yesus, Imam Besar Agung kita. Karena itu konsep keumatan dan keselamatan yang didasarkan pada amal-jasa dan bukan pada ajaran Alkitab, harus kita tolak dengan tegas!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |