Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/07/14 |
|
Senin 14 Juli 2008
|
|
Judul: Cara manusia: keliru! Dengan melarikan diri ke luar wilayah Israel dan mengabdikan diri pada Raja Akhis di Gat, Daud seakan-akan mempersalahkan Saul yang menyebabkan dia berpaling dari Tuhan, untuk mencari perlindungan ilah kafir (1Sam. 26:19b). Padahal ini adalah rekayasa Daud sendiri. Ia tidak lagi mencari pimpinan Tuhan, seperti ketika ia menolong kota Kehila (1Sam. 23:1-13). Cara yang ditempuh Daud sangat riskan. Untuk meyakinkan Akhis bahwa dirinya bukan ancaman bagi bangsa Filistin, ia harus berpura-pura membantu Akhis melawan bangsanya sendiri (ayat 27:8-12). Masalah muncul saat Akhis memutuskan untuk mengutus Daud dan pasukannya menyertai pasukan Gat melawan pasukan Israel. Bagaimanakah rencana manusia dapat menolong dirinya dari buah simalakama yang ia ciptakan sendiri? Kita pun sering tidak sabar menunggu waktu dan cara Tuhan dalam menyelamatkan kita dari masalah hidup. Kita sudah memiliki pemikiran sendiri tentang jalan keluar dari masalah kita. Tak jarang kita bergerak sendiri mendahului Tuhan, bahkan tanpa disadari sudah melawan Tuhan! Martin Luther mengajarkan bahwa hidup anak Tuhan harus berpusat pada salib. Bukan hanya pada waktu percaya Yesus dan diselamatkan, tetapi setiap langkah hidup kita harus berpusat pada salib. Artinya memercayakan hidup sepenuhnya pada pimpinan Kristus yang sudah menang atas segala kuasa. Ia tak pernah keliru atau terlambat menolong!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |