Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/07/14 |
|
Minggu, 14 Juli 2013
|
|
Judul: Lautan ganas diteduhkan-Nya Namun, sebaliknya dengan bangsa Israel. Mereka adalah orang-orang yang hidup di darat. Laut lepas serasa asing bagi mereka. Kecuali laut atau danau Galilea yang terbatas.Itu pun ombak dan badai yang sering terjadi di Galilea sudah menakutkan mereka (ingat kisah Tuhan Yesus meneduhkan angin dan badai di Markus 4:35-41).Tidak heran, jarang orang Israel yang melaut. Yunus pasti kepepet benar, sehingga ia naik kapal untuk melarikan diri dari Tuhan (lihat Yunus 1). Bagi orang pada masa lampau, laut yang bergelora, ombak yang tinggi, dan badai adalah gambaran kuasa kekacauan yang mau menghancurkan manusia.Gambaran yang dipakai di bagian ini merupakan kenyataan hidup yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Seperti kapal dagang yang berlayar dengan tenang karena lautan yang teduh, sekonyong-konyong dilanda badai yang mengerikan.Kadang kala, badai itu diizinkan Tuhan melanda kehidupan umat-Nya (25; lihat Ayub 1-2). Pelaut paling ulung sekalipun tidak berdaya menghadapi amukan alam. Namun Tuhan adalah Allah atas alam semesta. Tidak ada kuasa alam sedahsyat apa pun yang tidak takluk pada perintah-Nya, termasuk kuasa-kuasa adikodrati yang mencoba mengacaukan kehidupan umat-Nya. Tuhan Allah berdaulat, baik atas lautan yang harfiah, yang sering menelan korban nelayan Indonesia yang mencari ikan, maupun lautan kehidupan yang tidak jarang juga dilanda badai mengamuk yang begitu mengerikan, seolah tidak ada yang bisa bertahan menghadapinya. Saat Anda sedang menghadapi badai kehidupan, percayakan hidup Anda kepada-Nya. Dia pasti mau menolong Anda. Dia pasti sanggup menyelamatkan Anda. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |