Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/07/14 |
|
Kamis, 14 Juli 2022 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Hidup dalam kasih adalah perintah Tuhan Yesus kepada kita (lih. Mat. 22:37, 39). Kasih merupakan perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia yang ditunjukkan melalui perbuatan kita kepada orang lain. Melalui kasih, kita dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara diri sendiri dengan Tuhan, keluarga, teman, dan juga orang di sekitar kita, atau masyarakat. Paulus menyadari bahwa kasih dibutuhkan untuk membangun kehidupan baru yang melayani Tuhan dan manusia. Bagaimana mewujudkannya? Ada dua hal penting dalam nasihat Paulus terkait dengan kasih. Pertama, jemaat di Roma diperintahkan untuk memerhatikan natur atau sifat kasih, yaitu tidak berpura-pura, menjauhi yang jahat, dan melakukan yang baik (9). Kedua, mereka diperintahkan untuk saling mengasihi sebagai saudara (10). Paulus menasihati jemaat Tuhan untuk hidup dalam kasih yang benar dan melakukannya dengan tulus ikhlas, tanpa dipaksakan, tidak munafik, tidak melakukan yang jahat, melainkan yang baik. Rasul Paulus menyebutkan tentang kasih yang benar, yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, dan yang dibangun melalui hubungan kekeluargaan (11-13). Ada juga prinsip-prinsip yang diperlukan untuk menentukan hubungan dengan sesamanya, yaitu kerukunan di dalam satu hati dan pikiran yang tertuju kepada Kristus sebagai pemegang kendali atas hidup manusia (14-21). Melalui bacaan hari ini kita belajar untuk menyatakan hidup baru melalui tindakan nyata. Kasih perlu senantiasa kita nyatakan sebagai wujud syukur karena kita telah menerima hidup yang baru. Kita pun dapat melakukan hal-hal yang baik dan benar, serta menjauhi hal-hal yang dapat merusak nilai-nilai kasih. Mari kita hidup melayani Tuhan dan sesama. Apabila tidak didasari oleh kasih, maka pelayanan kepada Tuhan dan sesama tidak akan berarti apa-apa. Hidup dalam kasih bukanlah tuntutan yang berat. Hanya saja, selama ini kita belum melakukan kasih dengan benar. Maka dari itu, kita perlu berdoa, agar Tuhan memampukan kita hidup saling mengasihi dengan sepenuh hati dan tulus. [EMR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |