Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/07/15 |
|
Sabtu, 15 Juli 2006
|
|
Judul: Allah juga memakai musuh! Pasar bubar, juga penonton dan bioskop layar tancap. Hujan datang. Tukang ojek berkomentar, "Sama hujan, takut. Sama yang bikin, tidak." Betapa dalam arti komentar itu. Berapa banyak orang lebih takut kepada hal-hal lain sampai lupa takut akan Tuhan! Begitu berbeda dari Rahab, yang justru takut Tuhan, hingga tidak peduli yang lain-lain, bahkan nyawanya sendiri. Bagaimana mungkin? Siapa Rahab? Ia seorang pelacur (1). Bukankah status pelacur sering dipandang hina, dianggap sampah masyarakat? Namun saat semua orang hingga raja pun gemetar ketakutan, Rahab justru mampu melihat Allah yang sedang berkarya bagi Israel. Begitu jelas ia melihat, hingga mampu merespons dengan amat tepat, mampu berpaut erat pada maksud hati Tuhan, sekalipun tanpa menerima janji dan firman Allah secara langsung seperti bangsa Israel! Rahab berbagi iman yang sama dengan yang dimiliki oleh para pengintai dari Israel (8-11). Bila di pasal 1 Allah memakai Yosua menjadi alat-Nya untuk menggenapkan rencana Allah memberikan Tanah Kanaan kepada umat-Nya, maka di pasal 2 ini Allah memakai pihak musuh, Rahab. Allah berkarya di hati Rahab sehingga ia mampu melihat dengan benar akan Dia dan misi-Nya. Akibatnya, dari rasa takut akan kedahsyatan Allah, lahirlah iman, dan dari iman datanglah keberanian untuk tidak merisaukan risiko kehilangan nyawa demi menyembunyikan dan menyelamatkan dua utusan tersebut (1-7). Luar biasa Allah kita. Walaupun musuh-musuh Allah selalu berupaya merintangi rencana-Nya bagi dan melalui umat-Nya di dunia ini, Allah tetap berdaulat. Allah bahkan dapat mengubah para musuh menjadi alat- Nya untuk terlibat dalam penggenapan rencana mulia-Nya. Oleh karena itu, jangan terlalu dikuatirkan oleh faktor-faktor perintang yang dapat menghalangi rencana Tuhan dalam hidup kita. Doakan: Agar Allah mengubah para musuh-Nya menjadi alat anugerah-Nya!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |