Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/07/15 |
|
Rabu, 15 Juli 2009
|
|
Judul: Untuk orang lain juga Berkat-berkat itulah yang pemazmur harapkan dari Allah. Berkat itu bisa diperoleh Israel pada saat Allah berkenan atas mereka (ayat 2). Namun pemazmur ternyata berbeda dari kebanyakan orang yang hanya memusatkan berkat untuk diri saja. Pandangannya begitu jauh, melewati pintu-pintu Bait Allah dan melampaui batas-batas temboknya. Bagi pemazmur, belas kasihan dan berkat Allah harus mengalir bagi seluruh umat manusia. Maka berkat yang diterima bangsa pilihan Allah, seharusnya menjadi kesaksian bagi dunia agar dunia mengenal Allah (ayat 3). Sebab bangsa-bangsa lain pun perlu mengenal Allah. Mereka juga membutuhkan kasih karunia-Nya. Selanjutnya dari mulut bangsa-bangsa akan mengalir puji-pujian kepada Allah, karena mereka mengetahui bahwa Dialah Allah dan Dia berkuasa (ayat 4-6). Mari bandingkan pandangan pemazmur tentang berkat dengan pandangan kita, yang hidup di zaman ini. Banyak ajaran tentang berkat yang dikumandangkan sekarang ini hanya berorientasi pada diri sendiri. Dan tekanannya adalah pada kemakmuran ekonomi atau keberhasilan dalam bisnis atau pekerjaan. Akibatnya orang terfokus untuk memikirkan bagaimana cara mendapatkan berkat, tidak lagi pada Allah sebagai sumber berkat. Juga tak sampai terpikir bahwa orang lain pun memerlukan berkat Allah. Kita, yang telah menerima berbagai berkat Allah, hendaknya tidak menyimpannya hanya untuk diri sendiri saja. Alamilah kepenuhan anugerah Allah dengan membagikan berita keselamatan, agar semakin banyak orang yang menikmati anugerah Allah.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |