Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/07/15 |
|
Rabu, 15 Juli 2020 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)
|
|
Kesetiaan merupakan salah satu kekuatan dalam menjaga kehidupan. Teladan kita yang paling tinggi perihal kesetiaan adalah Tuhan. Kesetiaan dan cinta kasih-Nya kepada manusia membuat Ia rela menderita dan mengosongkan diri seperti manusia. Puncaknya, kita mendapat keselamatan. Bangsa Israel, dalam nas hari ini, menjadi sebuah contoh tentang sikap yang tidak setia dan berbuah ancaman. Mereka baru saja menduduki Tanah Kanaan dan menghalau musuh dengan susah payah. Namun demikian, mereka segera berpaling dari Allah, menyembah berhala, dan terhanyut oleh godaan dunia. Pengalaman bangsa Israel ini membuktikan betapa mudahnya manusia meninggalkan Tuhan. Justru dalam keadaan diberkati dan dilindungi, kita mudah untuk tidak setia. Dalam situasi seperti itu, semestinya kita menaikkan syukur, bukan malah memuja berhala. Penyertaan Tuhan yang nyata seharusnya membuat kita menyingkirkan segala ilah asing dari hadapan-Nya. Pertolongan-Nya mestinya menambah pengenalan kita kepada-Nya sebagai Allah yang menyelamatkan kita. Oleh karena bangsa Israel berubah setia, malaikat Tuhan pun diutus untuk menegur. Isi teguran-Nya adalah kemalangan dan penderitaan yang akan mereka alami. Saat itulah, orang Israel menyesal. Godaan untuk tidak setia adalah salah satu ancaman besar dalam kehidupan. Kita sering tidak setia kepada Tuhan. Mungkin juga, ada yang tidak setia kepada pasangan, keluarga, atau bangsa dan negara. Padahal, sikap tidak setia akan menimbulkan dukacita, sebab ada pihak yang tersakiti karena merasa dikhianati. Allah itu setia. Kesetiaan-Nya tampak nyata dalam berkat dan penyertaan-Nya dalam kehidupan kita. Oleh karena itulah, kita pun harus setia kepada-Nya. Mari kita memohon kekuatan kepada-Nya agar bisa menjaga kesetiaan. Sebab, kesetiaan kepada Allah yang akan membawa kita dalam sukacita dan damai sejahtera. Di sepanjang hidup ini, mari kita setia kepada Tuhan, walaupun ada kenikmatan dan kenyamanan di sekeliling kita. [KAP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |