Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/16 |
|
Senin, 16 Juli 2007
|
|
Judul: Penghapus dosa Di samping berbagai kurban penghapus dosa (Im. 1, 4), Tuhan memberi lagi jalan keluar bagi dosa, yaitu penyembelihan lembu betina merah (1-10) dan air pentahiran (11-13). Aturan tambahan ini ditujukan untuk dosa atau kenajisan karena menyentuh mayat (13-22). Aturan tentang lembu di sini berbeda dari Im. 1:3, dst. Lembu ini betina bukan jantan; berwarna merah mungkin melambangkan dosa; disembelih dan dibakar bukan dijadikan korban; harus dibunuh di luar perkemahan bukan di atas mezbah. Sesudah disembelih, bangkai lembu betina itu utuh dibakar oleh api dari kayu aras, hisop dan kain kirmizi (6). Abu dari lembu berwarna merah ini dicampur dengan air untuk dijadikan air pentahiran (11-13). Imam yang melaksanakan ritual ini untuk sementara najis dan harus mentahirkan tubuh dan jubahnya (7-8). Karena itu, yang boleh mengumpulkan abu itu ialah orang lain yang tidak najis. Akan tetapi, karena abu itu adalah abu bangkai lembu, orang itu pun menjadi najis pula (9-10). Ini menegaskan bahwa prosedur penghapusan dosa melibatkan proses panjang pembongkaran dan penghapusan dosa! Dicampur dengan air, abu lembu itu siap dipercikkan dengan hisop kepada orang yang najis karena bersentuhan dengan mayat (17-18). Kematian dalam Alkitab dikaitkan dengan dosa. Sarana penyucian dosa yang ditetapkan Allah adalah pencurahan darah yang suci atas diri orang berdosa. Karena di tengah-tengah Israel tak ada seorang pun yang suci, maka tak satu pun dari mereka dapat menjadi sarana penyucian dosa bagi yang lain. Yang berdosa tidak dapat menyucikan yang berdosa. Maka lembu yang muda dan sempurna digunakan sebagai lambang dari sarana tersebut. Ibrani 9:13-14 menyatakan bahwa pemenuhan dari sarana tersebut kita jumpai dalam diri Kristus. Darah-Nya yang suci, yang dicurahkan di Kalvari adalah sarana penghapus dosa yang efektif bagi setiap orang yang mau mengakui dosa-dosanya (1Yoh. 1:7-9). Sudahkah Anda memohon pengampunan-Nya?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |