Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/07/16

Kamis, 16 Juli 2009

Mazmur 68:1-19
Allah dalam hidup umat

Judul: Allah dalam hidup umat
Bagi bangsa Israel, Allah bukan hanya dikenal sebagai Allah Pencipta saja. Kisah campur tangan Allah saat mereka keluar dari Mesir, membekas kuat dalam ingatan mereka. Israel, yang begitu lama berada dalam kungkungan Mesir, kemudian bebas merdeka. Bila bukan karena Allah, mana mungkin identitas mereka sebagai bangsa bisa pulih?

Mazmur yang menjadi bacaan hari ini merupakan hasil ingatan akan keperkasaan Allah saat Ia berhasil mengalahkan tentara Mesir, yang mengejar bangsa Israel. Bagai prajurit tangguh, Allah berhasil membuat musuh-musuh Israel bertekuk lutut (ayat 2-3). Musuh-musuh lari tunggang langgang karena ketakutan (ayat 2). Mereka kemudian lenyap bagai asap tertiup angin dan hancur bagai lilin meleleh terbakar api (ayat 3). Begitulah nasib orang-orang yang memusuhi Allah dan umat-Nya. Di sisi lain, orang-orang yang berdiri di pihak Allah, yaitu orang-orang benar akan bersukacita karena hal itu (ayat 4). Allah, yang berkuasa atas alam semesta itu, memang adalah Pelindung bagi orang-orang yang lemah dan tertindas (ayat 6). Pemazmur ingat, waktu Israel membutuhkan pertolongan, Allah memimpin mereka seperti gembala memimpin kawanan domba. Mereka harus melalui padang belantara sampai akhirnya mereka dapat tiba di negeri yang dituju (ayat 8-11). Namun Tuhan tidak berhenti sampai di situ saja. Ia masih tetap terlibat ketika Israel masih harus berperang dengan para penguasa yang menduduki tanah itu, supaya mereka bisa tinggal di sana (ayat 12-15). Kehadiran Tuhan di tempat itu digambarkan bagai arak-arakan karena menang perang. Puluhan ribu kereta kuda disertai dengan tawanan-tawanan yang tertunduk malu karena kalah perang (ayat 16-19).

Kisah perjalanan hidup Israel sebagai suatu bangsa memperlihatkan karya dan keperkasaan Allah, juga menunjukkan kepedulian dan campur tangan Allah. Begitu jugakah kisah hidup kita? Bila Anda ragu untuk mengatakan ya, cobalah tanyakan hati Anda, sudahkah Anda mempersilakan Allah berkarya sepenuh dan seutuhnya dalam hidup Anda?

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org