Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/07/16 |
|
Sabtu, 16 Juli 2022 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Sebuah perubahan kehidupan dimulai dari perubahan cara pandang. Ketika kita hidup baru di dalam Tuhan, kita masuk ke dalam kehidupan yang berbeda dari dunia. Kehidupan kekristenan mengajak kita untuk memikirkan ulang hidup dalam kasih sebagai sebuah gaya hidup. Mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Salah satu bentuk mengasihi sesama tercermin dari tindakan tidak berhutang apa-apa kepada siapa pun (8). Tampaknya, dari zaman ke zaman telah terbukti bahwa hutang telah membuat banyak orang hidup dalam konflik. Ketika konflik terjadi, relasi manusia pun jadi tidak sehat, bahkan cenderung rusak. Hidup baru dalam Kristus mengajak kita untuk membangun ulang sebuah kesadaran akan kehidupan penuh syukur sehingga tak terjerat oleh keinginan yang melampaui kemampuan. Keinginan yang tak terkontrol telah merusak sebagian besar orang sehingga hidup mereka menjadi tak terkendali, jatuh ke dalam dosa. Paulus menasihatkan jemaat di Roma agar menanggalkan perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang hidup dalam kegelapan seperti berzina, mencuri, mengingini milik sesama, membunuh (9), berbuat jahat (10), percabulan, hawa nafsu, perselisihan, dan iri hati (13). Saat seseorang hidup dalam dosa, sebenarnya ia sedang mengalami krisis kasih hingga ia sulit mengasihi sesamanya. Kristus hadir ke dalam dunia menebus manusia dari dosanya melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Terang Kristus menyinari kegelapan. Kasih-Nya melimpahi setiap orang berdosa agar mereka dapat kembali hidup melimpah dengan kasih. Panggilan hidup dalam kasih hanya dimungkinkan jika kita hidup dalam terang Kristus. Hidup dalam terang dimulai dengan menemukan kembali kesadaran diri. Perubahan status dari gelap menjadi terang membuat kita memiliki identitas yang baru. Salah satu wujud mengasihi sesama adalah hidup dengan sopan. Kita akan dimampukan bukan saja untuk mengasihi, tetapi bertumbuh dalam kasih. Itulah fokus utama panggilan kita sebagai respons terhadap kasih Allah. [SLM] Baca Gali Alkitab 3 Nasihat Paulus merupakan gema dan uraian lanjut dari ajaran Tuhan Yesus sendiri. Jika seseorang sungguh-sungguh mengasihi Allah dan sesamanya, ia pasti melakukan semua hukum Allah baik yang mencakup relasi dengan Allah maupun dengan sesama. Inti dari hidup kudus dan benar adalah kasih kepada Allah dan sesama. Kasih tidak akan melakukan hal yang jahat terhadap sesama. Maka, syukur kepada Allah di dalam Kristus, yang telah memampukan kita untuk mengasihi sesama. Paulus mengingatkan orang percaya untuk memiliki totalitas dalam cara hidup baru yang terhubung dengan realitas barunya. Di dalam Kristus, kita telah hidup dalam realitas baru dan Dia memerintah atas seluruh hidup kita. Hidup kita pun harus berpadanan dengan nilai-nilai hidup baru itu, yaitu selalu mengasihi sesama dan menolak perbuatan-perbuatan yang memalukan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |