Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/07/17 |
|
Selasa, 17 Juli 2012
|
|
Judul: Allah tetap setia Di Betel ini dulu Yakub berjumpa dengan Tuhan melalui mimpi dalam pelariannya. Yakub bernazar akan beribadah hanya kepada Yahweh apabila Ia menyertai dan mencukupkan segala kebutuhannya sampai ia kembali pulang ke rumah orang tuanya dengan selamat (Kej. 28:20). Namun sayangnya, Yakub lalai memenuhi nazar tersebut. Ia tidak juga mentahirkan diri dan keluarganya dari praktik pemberhalaan. Dewa-dewa asing masih ada di tengah-tengah rumah tangganya (2). Hingga Tuhan menyuruh dia kembali ke Betel dan mendirikan mezbah di sana, barulah Yakub ingat pada nazar tersebut. Yakub selama ini kurang menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya yang ia sembah (3). Yakub pun menyuruh seluruh anggota keluarganya serta semua orang yang mengikut dia untuk membuang berbagai bentuk berhala milik mereka. Perjalanan kedua menuju Betel juga diawali dengan pengudusan diri. Ketika manusia berserah, Allah akan bertindak. Demikian halnya dengan Yakub, ia dan keluarganya selamat tiba di Betel tanpa satupun dari bangsa-bangsa asing yang berani mengusik perjalanan mereka (5). Bahkan berkat Tuhan juga dinyatakan kepadanya yang ditandai dengan ditegaskannya kembali nama baru Yakub menjadi Israel. Ia yang memulai perjalanan hidupnya dengan ketidakjujuran, ketakutan, dan pemberhalaan, tetap mengalami kasih Tuhan dan bahkan dipilih sebagai alat untuk menggenapi janji keselamatan-Nya. Karena itu jadikan Tuhan sebagai satu-satunya Pribadi yang bertakhta di dalam hidup kita, maka segala yang kacau dalam hidup kita, dibarui-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |