Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/07/17 |
|
Rabu, 17 Juli 2013
|
|
Judul: Pakaian kita, identitas kita Berikut beberapa komponen penting dalam pakaian imam. Pertama, baju efod. Baju ini berbentuk celemek yang dikalungkan di dada imam ketika ia bertugas melayani. Di setiap bahu diukir enam nama dari suku-suku Israel. Artinya, imam mewakili seluruh bangsa atau memikul beban mereka ketika dia menghadap Allah. Baju efod ini berhiaskan emas dan dari kain ungu yang mirip dengan warna Kemah Suci. Ini menunjukkan kehadiran Allah di tengah bangsa Israel, sekaligus menunjukkan kasih-Nya kepada bangsa itu. Hal ini diperlihatkan melalui pengukiran kedua belas nama suku itu pada batu mulia, yang tidak dapat dihapus. Kedua, tutup dada. Pentingnya jabatan imam ditandai dengan adanya tutup dada dari pakaian imam. Tutup dada itu tempat penyimpanan undian kudus, yaitu Urim dan Tumim. Letaknya yang pas di atas jantung mengingatkan bahwa keadilan dimulai dari Allah dan Allah memiliki otoritas dan kuasa untuk mengadili bangsa Israel. Patam yang diikatkan pada dahi imam yang bertuliskan "Kudus bagi Allah" adalah isyarat bagi imam untuk menguduskan dirinya sebelum melayani Allah yang kudus serta sebelum menguduskan umat. Yesus Kristus adalah Imam Besar Agung yang menanggung seluruh beban dosa umat manusia di bahu-Nya, ketika dia mewakili dunia di hadapan Allah Bapa. Hidup kita yang sudah ditebus sudah menjadi milik Imam Besar Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus, Sang Penebus dosa itu sendiri. Dan bila kita sudah menjadi milik-Nya maka kita harus hidup seturut kehendak-Nya. Oleh karena itu, biarlah dunia melihat kemuliaan Kristus terpancar melalui seluruh aspek kehidupan yang telah mengenakan pakaian, yang berupa kekudusan dan keadilan yang bersumber pada Allah di mana pun kita berada. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |