Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/07/17 |
|
Rabu, 17 Juli 2019 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Memburu harta untuk dinikmati sepuasnya dalam setiap kesempatan yang ada menjadi pesan kebanyakan motivator bisnis zaman kini. Bisa saja, menggunakan harta dalam kepuasannya mengikis sikap yang benar terhadap harta. Harta menjadi tolok ukur kepuasan hidup. Perikop yang kita baca hari ini menjelaskan tentang bagaimana lembu, domba dan kambing milik orang Israel yang akan disembelih mesti dibawa ke pintu kemah pertemuan untuk diserahkan sebagai persembahan kepada Allah (4). Sebagai umat milik Allah yang telah ditebus oleh-Nya, umat tidak boleh mengonsumsi, apalagi tamak harta benda, termasuk hewan ternak, sebagai milik yang hanya dinikmati untuk kepentingan diri sendiri. Semua lembu, domba, dan kambing harus disembelih dalam rangka memberikan kurban keselamatan, bukan tindakan konsumtif (6). Dalam konteks ini, segala tujuan persembahan selain kurban kepada Allah akan dianggap sebagai hutang darah kepada Allah. Konsekuensinya berat, orang itu harus dienyahkan dari tengah-tengah bangsa Israel (4). Lembu, domba, dan kambing sebagai properti mesti dipersembahkan kepada Allah. Segala bentuk persembahan kepada ilah lain atau kepada jin akan mengakibatkan hukuman. Sikap yang benar saat menikmati harta adalah dengan menaikkan syukur terlebih dahulu atas berkat Allah dalam hidup. Hidup syukur menolong kita mewaspadai segala bentuk ketamakan yang memperdaya seolah-olah kebahagiaan hidup bergantung pada kekayaan. Sikap syukur sama artinya dengan memohon Allah menguduskan berkat-Nya kepada kita sehingga kita memiliki komitmen untuk menggunakannya bagi perluasan kerajaan-Nya di dunia ini. Hidup kita tidak bergantung pada penumpukan kekayaan. Hidup kita bergantung pada pemeliharaan Allah. Jadi persembahkanlah segala sesuatunya kepada Allah. Doa: Tuhan tolonglah agar kami tidak dikuasai ketamakan dan kekhawatiran. Beri kami keikhlasan untuk mempersembahkan harta benda kami bagi kemuliaan Kerajaan-Mu. [SB]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |