Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/07/18 |
|
Selasa, 18 Juli 2017 (Minggu ke-6 sesudah Pentakosta)
|
|
Bagi seorang guru, tidak ada yang lebih membahagiakan di dunia ini daripada melihat muridnya tumbuh menjadi seseorang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Titus adalah salah satu anak didik yang membawa sukacita di hati Paulus dan disebut dengan panggilan anakku yang sah. Sebutan ini membuktikan bahwa Titus merupakan anak rohani Paulus (1:4). Berbagai catatan yang tersebar mengenai Titus memberikan gambaran bahwa ia adalah seseorang yang paling dipercaya dan berharga bagi Paulus. Ketika Paulus ke sebuah gereja di Yerusalem yang mencurigai kehadirannya, bahkan tidak menyukainya, Titus dan Barnabas yang bersama-sama menghadapi situasi itu (Gal. 2:1). Ketika Paulus berusaha mengatasi suatu masalah, Titus ada di sampingnya. Ia tidak hanya menyaksikan, tetapi juga mengalami dinamika pergumulan iman Paulus. Saat kericuhan di Korintus mencapai puncaknya, dialah yang diutus membawa salah satu di antara surat Paulus yang paling keras (2Kor. 8:16). Bahkan Paulus pernah mengirim Titus ke Kreta untuk menjadi contoh bagi pengikut Kristus di sana. Titus tidak hanya diminta berbicara kepada mereka tentang bagaimana cara menjadi seorang pengikut Kristus, tetapi juga memperlihatkan kepada mereka bagaimana seharusnya laku hidup seorang pengikut Kristus. Banyaknya pengalaman menjadi pembelajaran yang amat berharga bagi Titus. Pengalaman itu pula yang turut membentuk pribadi Titus memiliki daya pikir dan mental yang tangguh. Tentu saja Paulus bersukacita atas Titus sebagai anak rohaninya dan saudara seiman. Paulus juga tidak pernah memandang Titus sebagai juniornya, malahan ia memperlakukan Titus sebagai rekan sekerja dalam Kristus. Berbahagialah orang yang mempunyai pendamping rohani yang cakap dan memberikan banyak pengalaman berharga bagi anak didiknya. Sebab seorang guru yang memberdayakan muridnya merupakan pendidik yang baik karena ia membawa generasi muda keluar dari ketidaktahuan dan ketidakdewasaan. [ETY]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |