Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/19 |
|
Kamis, 19 Juli 2007
|
|
Judul: Anugerah keselamatan Israel baru saja mengalami berkat dari bergantung penuh kepada Tuhan. Mereka berhasil mengalahkan Arad secara gemilang (1-3). Namun kemudian, hanya karena harus berjalan sedikit lebih jauh (4), mereka mulai lagi memrotes Musa. Agaknya mereka tidak memahami kesabaran Musa terhadap Edom. Mereka lupa bahwa kemenangan atas Arad bukanlah hasil kehebatan mereka, tetapi merupakan karunia Tuhan. Terang-terangan mereka "berkata-kata melawan Allah dan Musa" (5). Seperti para orang tua mereka, mereka menyesali kebebasan dari Mesir serta menggerutu tentang kekurangan makanan dan air. Mereka juga mengeluarkan ucapan yang lebih jahat daripada ucapan orang tua mereka. Sungguh terbalik dari sikap takut kepada Tuhan dan Musa, yang mereka tunjukkan pada Kel. 14:31. Mereka tidak menghargai pemeliharaan Tuhan yang luar biasa. Mereka menyambut manna sebagai makanan hambar yang memuakkan (5). Perkataan "tidak ada air" kontradiksi dengan nyanyian mereka di ay. 17-18. Ini menunjukkan bahwa keluhan mereka sesungguhnya tidak berdasar. Kali ini Tuhan menghukum mereka dengan mengirim ular-ular tedung untuk memagut mereka sampai mati (6). Karena menghina pemberian surgawi, mereka harus menerima pemberian dari bumi yang mematikan. Segera mereka bertobat dan meminta Musa untuk berdoa bagi mereka (7). Lalu Tuhan menyuruh Musa untuk membuat tiruan ular tedung dan menaruhnya pada sebuah tiang. Setiap orang yang terkena bisa ular itu, akan tetap hidup bila melihatnya (8-9). Prinsipnya, pertolongan Tuhan tidak berlaku otomatis. Hanya jika merespons firman Tuhan dengan iman yang taat, pertolongan Tuhan akan mereka terima. Demikian juga dengan anugerah keselamatan dari Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, tersedia bagi siapa saja yang menyadari diri berdosa. Anak Manusia telah ditinggikan di kayu salib supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal (Yoh. 3:14-15).
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |