Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/07/19 |
|
Jumat, 19 Juli 2019 (Minggu ke-5 sesudah Pentakosta)
|
|
Peribahasa kuno mengatakan: "Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah." Peribahasa ini menyampaikan pesan bahwa pencapaian besar dalam hidup dimulai dari satu hal kecil. Misalnya, untuk memiliki tubuh yang sehat bagi penderita diabetes diawali dengan keberanian mengubah pola makan. Hal sederhana ini tidaklah mudah. Mengganti kebiasaan makan sering kali membutuhkan motivasi yang kuat. Penderita diabetes juga harus berani menolak setiap tawaran makanan dan minuman manis. Karena pilihan menaati ini, penderita diabetes dapat bertahan hidup. Dalam teks hari ini, Tuhan menghendaki umat Israel mengubah perilaku seksual mereka. Mereka diperintahkan untuk tidak mengikuti perilaku yang sudah berurat akar sejak di tanah Mesir (3). Kebiasaan-kebiasaan yang dibawa dari Mesir dan Kanaan ini berupa perilaku seksual antara anak dan ibu (7), ayah dan anak (8), sesama saudara kandung (10), dan dengan binatang (23). Banyak bentuk relasi seksual yang sebelumnya dianggap wajar kini dilarang keras oleh Allah (27). Perintah Allah ini secara keras dan ketat menuntut perubahan perilaku seks bangsa Israel yang sudah menganggapnya wajar selama ini. Diperlukan suatu revolusi untuk mengubahnya. Sebuah jalan ketaatan yang tidak mudah untuk dilakukan. Mereka tidak punya pilihan lain. Jika taat maka mereka hidup (5). Inilah paradoks kehidupan dalam perziarahan iman Kristen. Ketika kita memilih untuk menjalani hidup yang nyaman namun berdosa, kita berakhir pada kehampaan. Sebaliknya ketika kita memilih jalan hidup yang benar namun penuh dengan pengorbanan, kita justru memperoleh kepenuhan hidup. Pikirkanlah kebiasaan yang kita anggap wajar selama ini, namun sesungguhnya tidak sesuai kehendak Allah. Bersediakah kita meninggalkannya? Maukah kita hidup dalam kebahagiaan hidup karena menaati kehendak-Nya? Doa: Ya Tuhan, selama kami ada, bawalah kami masuk lebih dalam ke jalan damai sejahtera melalui ketaatan kepada-Mu, demi kemasyuran-Mu.[SB]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |